Malam Minggu lalu, sedikit lewat tengah malam, kami mendengar suara tangisan anak kucing yang cukup nyaring.
Ketika kami keluar dan mencari, ternyata suara ini berasal dari seekor anak kucing yang berada di depan rumah salah seorang tetangga. Bapak pemilik rumah juga sudah keluar dari rumahnya dan meletakkan anak kucing ini di dalam sebuah ember kecil.
Si bapak mengatakan bahwa beberapa menit sebelumnya beliau mendengar suara motor berhenti sebentar di depan kompleks perumahan kami. Taklama terdengarlah tangisan bayi kucing ini.
Tengah malam memang waktu yang paling sering digunakan orang untuk membuang kucing seprti ini.
Orang yang membuang bayi kucing kali ini sepertinya mengetahui bahwa di kompleks kami banyak cat lovers atau pencinta kucing. Tapi tidak tepat juga membuang bayi kucing yang masih sangat kecil.
Tetangga kami ini terlihat kebingungan bagaimana agar anak kucing ini berhenti menangis.
Saya sendiri nggak habis pikir, tega sekali orang membuang bayi kucing umur segini.Â
Bayi kucing ini masih sangat mungil. Baru bisa merangkak, matanya pun baru terbuka sebelah dan belum sempurna. Saya perkirakan berusia 7-10 hari.
Melihat bapak yang kebingungan dengan bayi kucing yang ada di depan rumahnya, saya memutuskan untuk membawanya pulang.
Sesampai di rumah langsung saya siapkan kardus bekas, saya isi dengan pakaian-pakaian usang dan bersih beberapa lapis. Di lapisan paling atas saya letakkan sweater yang tak terpakai lagi. Karena bahan sweater agak berbulu, saya harap bisa memberikan rasa hangat pada kucing.