Cukup banyak warung atau toko yang bertebaran di wilayah kami. Ada yang khusus hanya menjual sayur mayur, bahan pangan basah dan kebutuhan dapur saja, namun ada juga yang memiliki isi toko yang cukup lengkap, seperti bahan kering maupun bahan basah. Semuanya mungkin tergantung pada modal yang dimiliki.
Saya pun tidak melulu berbelanja di satu toko. Kadang untuk bahan pangan basah, saya beli di Warung Abah, untuk air mineral dan gas di Toko Ucok, lalu untuk memenuhi kebutuhan telur, beras, dan bahan-bahan kering saya beli di Toko Delta. Saya pun senang membanding-bandingkan harga dan kualitas barang di toko satu dengan toko lainnya. Lama kelamaan saya hafal, ke toko mana saya bisa mendapatkan suatu barang dengan harga dan kualitas yang saya inginkan.
Sesekali saja saya berbelanja di supermarket. Itupun biasanya untuk mencari keperluan yang tidak mungkin saya dapatkan dari warung atau toko sekitar rumah.
Sedangkan untuk beberapa keperluan lain diluar keperluan dapur, lebih banyak kami cari melalui toko online.
Cara sederhana berikutnya yang bisa kita lakukan untuk membantu UMKM menciptakan keluarga tangguh adalah mempromosikannya kepada orang lain.
Ketika saya mendapatkan pelayanan yang baik dari pemilik warung, atau dari toko online tertentu, disertai dengan harga dan kualitas barang yang berimbang, saya biasanya akan dengan senang hati menceritakannya kepada tetangga, saudara atau teman yang saya temui. Harapannya, sesuatu yang baik yang telah saya terima, orang lain pun akan menerimanya. Dan semakin banyak yang mengunjungi lapak pelaku UMKM tersebut.
Peran serta pelaku UMKM
Untuk pemilik toko sendiri sebagai pelaku UMKM, ada baiknya mulai mengembangkan kreativitas dan berinovasi untuk mengembangkan usaha.Â
Hampir sepuluh tahun yang lalu, saya ingat sekali, ada sebuah toko kelontong yang sangat laris manis, yang letaknya tidak jauh dari rumah kami. Pelangganya sangat banyak, Bahkan tokonya sudah menjadi "setengah" toko grosir, karena pemilik warung-warung kecil yang ada di sekitarnya berbelanja ke tokonya guna mengisi warung mereka.
Terlena dengan kemajuan tokonya, sang pemilik toko tidak memperhatikan perubahan minat konsumen. Toko ini menjual gas isi ulang dan air mineral isi ulang, tetapi tidak menyediakan jasa pengantaran. Sementara banyak pelanggan yang ingin barang tersebut diantar ke rumah.
Beberapa toko lain kala itu sudah mulai menyediakan pesan antar melalui telepon. Bahkan bukan hanya gas dan galon yang bisa diantar, bahkan apa saja yang kita perlukan dan tersedia di toko mereka, bisa diantar ke rumah. Pelanggan tinggal duduk manis menunggu, dan melakukan pembayaran. Seperti yang umum dilakukan saat ini baik oleh supermarket-supermarket besar maupun toko-toko skala kecil dan menengah.
