Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tugas Tambahan bagi Ibu Rumah Tangga, Kala Hujan Turun Tiada Henti

5 Januari 2021   22:27 Diperbarui: 5 Januari 2021   22:31 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan.(Sumber : oceanicpropertiesllc.com via Kompas.com)

Seperti biasa pada setiap tahunnya, Bulan Januari dan Februari diperkirakan menjadi puncak musim penghujan di setiap tahunnya. Curah hujan dan intensitasnya akan sangat tinggi pada bulan-bulan ini.

Saya sendiri sangat menyukai hujan. Suasana syahdu dan romantis tercipta kala hujan mengguyur. Selain itu, udara menjadi lebih sejuk bahkan cenderung lebih dingin bila terjadi hujan berhari-hari. Beraktivitas tidak kegerahan, tidur pun lebih nyaman.

Di samping segala kenikmatannya, hujan, apalagi yang terjadi terus-menerus selama berhari-hari, juga membawa tantangan tersendiri, terutama bagi ibu rumah tangga seperti saya. Akan ada tugas tambahan yang harus dikerjakan.

Harus sering bersih-bersih

Hujan selalu meninggalkan jejak, baik pada teras maupun halaman. Kegiatan bersih-bersih mau tidak mau harus sering dilakukan, terutama setelah hujan berhenti. Bila tidak segera dibersihkan, teras akan menjadi kotor dan licin. Licin ini yang paling berbahaya. Bisa menyebabkan orang terpeleset.

Apalagi ada ibu saya yang sudah sepuh, juga anak saya. Saya takut mereka lupa memperhatikan keadaan teras saat keluar masuk rumah. Untuk itulah, saya tidak keberatan untuk bolak-balik membersihkan teras. Tidak apa repot sedikit, yang penting keluarga aman dan selamat.

Begitu pula dengan halaman, juga selokan atau saluran air. Selepas hujan, sering kali halaman kotor oleh dedaunan yang berjatuhan terbawa angin atau air hujan. Selokan pun penuh sampah yang terbawa aliran air. Keadaan kotor ini harus segera dibersihkan. Agar ketika hujan kembali, aliran air tidak terhambat. Aliran air yang terhambat dikhawatirkan akan menyebabkan genangan bahkan banjir.

Bolak-balik menata jemuran

Saat hujan terjadi terus-menerus selama berhari-hari, masalah jemuran pakaian menjadi tantangan bagi ibu rumah tangga. Pakaian yang telah dicuci dan dijemur akan sulit kering. Akhirnya, pakaian akan tergantung berhari-hari. Bahkan menjadi banyak dan bertumpuk-tumpuk, karena pakaian yang baru dicuci akan ada lagi setiap hari.

Bila memiliki tempat atau ruangan yang cukup luas untuk menjemur, mungkin hal ini tidak menjadi masalah. Repotnya bila memiliki rumah minimalis seperti saya. Ruangan untuk menjemur pakaian hanya di teras belakang yang kecil. Dikhawatirkan, jemuran yang penuh dan bertumpuk-tumpuk, juga kering yang tidak maksimal bisa menyebabkan pakaian berbau.

Solusinya, jemuran yang sudah setengah kering, saya pindahkan ke dalam rumah dan saya bantu pengeringannya dengan kipas angin. Cara ini cukup membantu. Dalam beberapa jam, pakaian bisa kering. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun