Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ayah dan Bunda, Mari Memperkenalkan dan Mengajarkan Alat Musik pada Anak-anak Anda

18 Juli 2020   15:09 Diperbarui: 18 Juli 2020   18:44 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bermain gitar (Dokumentasi Martha Weda)Ilustrasi anak bermain gitar (Dokumentasi Martha Weda)

Mengisi waktu luang yang cukup banyak selama liburan kenaikan kelas, saya mengagendakan pelajaran bermain musik pada "si ganteng" anak saya.

Kebetulan di rumah ada gitar dan keyboard. Saya pun bisa bermain gitar dan sedikit bisa memainkan keyboard. Jadi saya yang berperan sebagai guru musiknya.

Untuk perkenalan saya mengajarkan si ganteng bermain gitar. Sebenarnya, sejak dia masih balita, saya sudah berusaha mengakrabkan dirinya dengan gitar.

Ketika itu pun, dia selalu tertarik ikut memetik-metik senar, bila saya sedang memainkan alat musik tersebut. Akan tetapi, setiap kali saya menempatkan gitar di pangkuannya, dan menuntun jari-jari kecilnya menekan dawai untuk membentuk kunci gitar, si ganteng selalu cepat menyerah karena gagal menghasilkan bunyi yang tepat.

Saat itu memang jari-jarinya masih terlalu kecil hingga dia kesulitan menyusunnya di gitar mengikuti pola chord.

Saya pun tidak mau memaksa, karena mungkin memang belum waktunya. Keadaan itu terus berlanjut sampai si ganteng masuk SD. Kesenangannya kala itu hanya ikut nimbrung memetik dan memukul-mukul senar dan membuat suaranya jadi sumbang. Haha...

Akhirnya, untuk memancing gairahnya akan musik, saat kelas 3 SD saya menawarkan si ganteng untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) ansambel (kelompok bermain musik) di sekolah. Pilihannya boleh memilih memegang pianika atau suling.

Untunglah tanpa paksaan, si ganteng mau. Oleh guru pembimbingnya dia ditunjuk untuk memegang suling. Sempat menangis di awal kelas ansambel, karena kebetulan guru musiknya sedikit judes. Namun akhirnya si ganteng malah ketagihan.

Selama 3 tahun berturut-turut sampai kelas 5 SD, mengambil ansambel sebagai kegiatan ekskulnya, dan tetap setia memegang suling. Sementara teman-teman yang seangkatan dengannya beberapa berguguran, bahkan ada yang hanya mampu bertahan 1 bulan!

Dari hari ke hari, melihatnya berlatih di rumah, kemampuannya bermain seruling semakin hari semakin baik. Padahal jatah ekskulnya hanya 1 kali setiap minggu, dan hanya berdurasi  1 jam untuk satu kali pertemuan.

Si ganteng pun mampu memainkan beberapa buah lagu, sekalipun tidak ada petunjuk notasi, alias dimainkan sesuai feel nya. 

Suatu kali ketika guru wali kelasnya mewajibkan si ganteng dan teman-teman sekelasnya membawa satu instrumen musik untuk berlatih bersama, gurunya mendaulat si ganteng untuk menjadi tutor bagi teman-temannya yang belum paham bermain suling. Setiba di rumah, si ganteng menceritakan hal itu dengan bangga.

Ilustrasi anak bermain gitar (Dokumentasi Martha Weda)Ilustrasi anak bermain gitar (Dokumentasi Martha Weda)
Ilustrasi anak bermain gitar (Dokumentasi Martha Weda)Ilustrasi anak bermain gitar (Dokumentasi Martha Weda)

Si ganteng juga berkali-kali ikut serta dalam kegiatan pentas seni tatkala sekolah menggelarnya.

Suatu hari kala liburan kenaikan kelas yang baru saja berakhir, saya menyodorkan secarik kertas berisi gambar beberapa kunci gitar (chord), beserta sebuah lagu lengkap dengan chord pada liriknya. 

Tak disangka, si ganteng bersemangat mencobanya. Lalu hebatnya, dengan cepat dia mampu menempatkan jari-jarinya dalam posisi yang benar seperti yang saya contohkan, sehingga mampu memberikan bunyi yang cukup baik.

Kunci gitar yang saya berikan untuk saat ini, masih yang mudah dan tidak perlu pindah kolom gitar terlalu banyak. Lagu yang saya siapkan pun masih lagu-lagu sederhana dengan kunci gitar yang tidak rumit.

Harapan saya, biar jari-jarinya luwes dulu, hafal beberapa kunci gitar dan mampu menyelaraskan nada suaranya dengan nada suara gitar. Terakhir saya berharap dia mulai mencintai gitar.

Di hari-hari pertama, saya masih mendampingi untuk melihat dan membetulkan posisi jari-jarinya, menunjukkan cara memetik senar yang benar, membantunya menyesuaikan nada gitar dengan nada suaranya sendiri saat bermain gitar sambil bernyanyi, serta membantu mengatur tempo yang tepat.

Masuk minggu kedua, si ganteng sudah mampu berlatih sendiri. Saya hanya mengawasi dan mendengarkan, sambil sesekali mengoreksi bila ada nada atau tempo yang tidak sinkron. Saya pun sering ikut bernyanyi, agar si ganteng semakin bersemangat.

Di hari-hari selanjutnya, saya memintanya berlatih selama 45 menit setiap hari.  Dari hanya 1 buah lagu, sekarang sudah mampu memainkan 3 buah lagu. Lumayan, hehe...

Gitar hanya satu dari sekian banyak instrumen musik yang ada. Orangtua dapat memperkenalkan alat musik pada anak sesuai dengan minat anak .

Bila orangtua memiliki kemampuan bermain musik, ayah atau bunda bisa bertindak langsung sebagai tutor atau guru musiknya. Akan tetapi bila tidak bisa, orangtua dapat memasukkan anak ke sekolah musik, membayar guru privat, atau mengikuti tutorial yang saat ini bertebaran di dunia maya. Tentu alat musiknya harus tersedia dulu ya...

Saya sendiri merekomendasi gitar, karena sesungguhnya bermain gitar itu sangatlah mudah. Bisa belajar sendiri.

Untuk permulaan, anak-anak cukup mengenal 3-5 kunci gitar untuk sebuah lagu. Pilihlah lagu-lagu dengan notasi sederhana, misalnya lagu nasional Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki.

Chord kunci gitar lirik lagu Indonesia Pusaka (Dokumentasi Martha Weda)
Chord kunci gitar lirik lagu Indonesia Pusaka (Dokumentasi Martha Weda)

Bila mereka sudah mulai lancar memainkannya, baru kemudian menambahkan beberapa kunci lagi agar permainannya semakin terasa gurih di telinga. 

Setelah dirasa cukup mahir memainkan satu lagu, bisa disusul dengan lagu kedua dan seterusnya dengan chord yang berbeda. Selanjutnya, kemampuan anak akan terus meningkat.

Selain bisa belajar sendiri, gitar juga termasuk alat musik yang jamak dijual. Harganya pun bervariasi. Untuk anak-anak, tidak perlu membeli yang mahal dulu. Karena dalam penguasaan anak, gitar rentan jatuh, lecet, dan rusak. 

Bila anak mulai remaja dan mulai mahir memainkannya, bolehlah membelikan yang lebih bagus.

Kapan usia terbaik anak mulai belajar bermain musik?

Menurut Psikolog keluarga sekaligus pendiri Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, anak-anak sudah bisa belajar bermain musik ketika memasuki usia 3 hingga 5 tahun, pada saat mereka sudah mengenal tempo dan nada. 

Di usia 5 tahun ke atas, baru si anak bisa belajar menguasai alat musik tertentu sesuai minat mereka.

Robert A. Cutietta, seorang Dekan Fakultas Musik dari Universitas Southerm California, juga menyampaikan pendapat yang sama. Robert mengatakan bahwa kebanyakan anak baru mulai siap menerima pendidikan musik secara formal ketika memasuki usia 5 tahun.

Pada usia ini, tujuan anak bermain musik bukan untuk menjadi pemain profesional, tetapi untuk memberi pemahaman musik lebih dalam kepada anak. Seperti pengenalan tangga nada, tempo atau jenis-jenis musik.

Manfaat bermain musik bagi perkembangan anak

Berlatih instrumen musik dapat membantu anak untuk lebih peka terhadap nada, serta meningkatkan keterampilan yang penting ada dalam dunia pendidikan. Berlatih dan bermain musik memberikan banyak manfaat pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Membangun rasa percaya diri
Setelah belajar bermain musik, dan si anak mulai menyadari bahwa dia mampu memainkan sebuah instrumen musik, si anak akan dengan senang hati menunjukkan kemampuannya. 

Baik di depan orangtua, di depan teman-temannya, di depan guru, atau ikut serta dalam sebuah pertunjukan seni. Bila kebiasaan ini terus berlanjut, akan tumbuh rasa percaya diri pada anak.

Menanamkan kedisplinan
Mempelajari alat musik sampai benar-benar mahir juga membutuhkan durasi latihan yang tidak sebentar. Mengikuti tahap latihan sesuai waktu tertentu dan secara teratur, akan membantu membentuk sikap disiplin pada anak. 

Apabila ini menjadi kebiasaan, sikap disiplin dapat membentuk karakter anak hingga dewasa. Karakter ini dapat menjadi modal untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita anak.

Melatih kesabaran
Dalam pelajaran musik, anak berlatih bersabar untuk mengikuti setiap metode pada sesi latihan. Hal ini juga akan mengajarkan anak untuk siap berlelah dalam mengejar tujuan, dalam hal ini mahir bermain musik. Butuh waktu untuk menggapainya. Tidak bisa instan begitu saja.

Meningkatkan kemampuan akademik
Menurut pendiri musik Rhapsody, di Redondo Beach, California (Parenting.orami.co.id mengutip dari Peters on Family Foundation), musik dan matematika saling berkaitan. 

Dengan memahami ketukan, ritme,dan skala, anak-anak akan membagi, membuat pecahan dan mengenali pola. Keseluruhan sistem ini akan membantu otak anak untuk lebih baik memahami materi matematika.

Dengan belajar alat musik, gitar misalnya, anak juga memacu diri untuk mengingat dengan cepat susunan jari pada gitar yang akan membentuk kunci gitar, menghafalkan runtunan kunci untuk membentuk nada-nada yang serasi, perpindahan kunci pada lagu dan lirik lagu. Hal ini secara tidak langsung melatih memori jangka pendek dan akhirnya memori jangka panjang anak.

Memupuk keterampilan sosial
Saat anak bermain musik dalam satu kelompok, seperti dalam kegiatan ekskul di sekolah atau saat mengikuti sekolah musik, mau tidak mau anak akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan tutor dan teman-temannya. 

Kegiatan berkelompok ini juga mendorong anak untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan menyesuaikan permainan untuk menciptakan harmonisasi. Semua untaian kegiatan tersebut memupuk keterampilan sosial anak.

Mengembangkan keterampilan fisik
Bermain gitar, misalnya, anak harus memosisikan jemari dan lengan dengan benar agar gitar mengeluarkan nada dan irama yang tepat.

Bermain piano dan organ membutuhkan koordinasi yang baik antara tangan kiri, tangan kanan dan kedua kaki. 

Berlatih dan bermain musik terbukti mampu membantu mengembangkan kemampuan koordinasi dan keterampilan motorik anak.

Selain itu, berlatih bermain musik juga dapat membantu anak lebih berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada satu hal.  Hal ini membuat perkembangan bahasa dan kognitif mereka menjadi lebih baik.

Ayah dan bunda, tunggu apa lagi. Mari memperkenalkan dan mengajarkan alat musik pada anak-anak anda.

Salam.

Referensi : satu, dua, tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun