Penilaian Akhir Tahun Ajaran 2019/2020 (PAT) daring tingkat SD di sekolah anak saya, "Si Ganteng" yang dimulai dari tanggal 18 Mei telah berakhir pada 9 Juni 2020. Rentang waktu yang panjang, lebih kurang tiga minggu, dikarenakan adanya jeda untuk libur Hari Raya Kenaikan Isa Almasih, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Lahirnya Pancasila. Hari efektifnya sendiri hanya 9 hari. Â
Tuntas sudah 11 bidang studi yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia, PPkN, IPA, IPS, ,SBdP, Agama, PJOK, Matematika, Bahasa Inggris, Komputer dan PLBJ (Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta). PAT daring kali ini menggunakan aplikasi Google form.
Beberapa cerita menarik pun mengiringi. Mulai dari laptop yang sudah beberapa waktu ngadat, dan tidak bisa digunakan. Kemungkinan dia terlalu lelah digunakan kami bertiga secara keroyokan, saya, ayahnya dan si Ganteng. Sehingga terpaksa si Ganteng mengerjakan PAT daring kali ini hanya mengandalkan gawai.
Ada juga cerita dimana beberapa baju seragam si ganteng yang tidak bisa lagi dipakai karena sudah kesempitan. Padahal kegiatan PAT wajib mengenakan seragam sekolah walau hanya dilakukan di rumah. Tiga bulan sudah hanya di rumah saja ternyata cukup menaikkan berat badannya. Akhirnya terpaksa menggunakan seragam mana saja yang masih muat walau tidak sesuai dengan hari penggunaannya.
Soal-soal penilaian yang disiapkan oleh bapak ibu gurunya kali ini pun semuanya dalam bentuk pilihan berganda. Tidak ada soal yang membutuhkan jawaban uraian. Entah apa pertimbangan sekolah. Mungkin untuk mempermudah siswa, karena ini adalah PAT daring pertama kali yang dilakukan siswa.Â
Hanya mengerjakan soal pilihan berganda, otomatis anak-anak mampu mengerjakan dengan cepat. Durasi waktu yang ditentukan antara 60 Sampai 90 menit, umumnya mampu dikerjakan tuntas dalam waktu kurang dari 30 menit, kecuali matematika. Bisa dilihat pada absen di WAG. Setiap anak wajib absen apabila sudah selesai mengerjakan dan mengirimkan jawabannya. Dalam waktu 10-15 menit setelah waktu mulai yang ditetapkan, ada saja anak yang sudah absen.
Namun saya selalu mengingatkan si ganteng untuk tidak buru-buru dalam mengerjakan. Karena jumlah soal juga tidak banyak, hanya 20 soal untuk setiap bidang studi. Setiap selesai, saya pun mengingatkannya untuk mengecek kembali jawabannya, mungkin saja ada yang salah klik. Dikarenakan layar gawai kecil, bisa saja mau pilih a jadi pilih b. Saya selalu menekankan untuk cek dan cek lagi.Â
Sedangkan untuk bidang studi matematika, saya memintanya untuk menuliskan soal pertanyaannya secara singkat di kertas hitung, jadi tidak perlu bolak-balik melihat soal ke gawai. Hasil perhitungan dan jawabannya pun saya haruskan dia untuk menulis dan menandai di kertas hitung, untuk memudahkannya saat cek ulang.
Karena PAT ini dilakukan di rumah, bukan hanya anak yang diuji, bahkan orangtua yang mendampingi pun turut diuji. Diuji apa? Diuji kejujuran dan kekuatan hati untuk tidak membantu anak dalam mengerjakan soal. Memang buku pelajaran ditutup saat penilaian. Namun orangtua yang mendampingi pun adalah "buku" bagi si anak. Tergantung orangtua, apakah mau "dibuka" atau tetap menjadi "buku yang tertutup" selama penilaian.Â
Saya sendiri menguatkan hati untuk tidak membantu, walaupun kesempatan itu terbuka lebar. Saya pikir, ini saat yang tepat untuk melatih kejujuran dan membentuk jiwa integritas pada anak. Juga melatih sikap mandiri bagi anak agar tidak bergantung terus pada orangtua sekalipun orangtua ada di dekatnya.
Saya menyibukkan diri pada hal lain saat si ganteng sedang mengerjakan penilaian. Sesekali saja saya menghampiri sekedar mengawasi. Saya juga memintanya untuk menandai pertanyaan yang kurang dia pahami atau yang dia ragukan jawabannya. Setelah penilaian selesai dan jawabannya dikirim ke bapak ibu guru, barulah saya koreksi jawabannya atau kami cek bersama bila saya sendiri tidak tahu jawabannya. Dengan begitu dia tahu, jawabannya benar atau salah, dan berapa kesalahan jawaban yang dia buat.