Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebiasaan di Gereja yang Berubah Akibat Isu Corona

9 Maret 2020   19:11 Diperbarui: 9 Maret 2020   21:46 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih terkait dengan isu merebaknya wabah virus Corona, saya ingin berbagi sedikit tentang jalannya ibadah minggu di gereja kami, hari Minggu kemarin.

Saat tiba di gereja, saya melihat, tidak seperti biasanya, di pintu masuk gereja, diletakkan sebuah meja kecil yang di atasnya terdapat satu botol besar berisi cairan pembersih tangan. Di samping meja kecil itu berdiri salah seorang petugas (pelayan) gereja yang bertugas mengingatkan setiap jemaat yang datang untuk menggunakan cairan pembersih tangan ini sebelum masuk ke ruang ibadah.

Tujuannya agar kegiatan bersalaman antar jemaat maupun antara jemaat dan pendeta serta pelayan di gereja tetap berjalan seperti biasa.

Tak berhenti sampai di situ. Sebelum masuk ruang ibadah, juga, setiap jemaat diberikan 1 plastik kecil, berisi satu set Perjamuan Kudus, yang terdiri dari roti kecil dan minuman anggur yang sudah dikemas.

Biasanya, roti dan anggur, baru akan diberikan di tengah kegiatan ibadah, saat Perjamuan Kudus akan dimulai, dimana roti-roti kecil ini ditaruh dalam wadah plastik, sedangkan anggur dikemas dalam gelas-gelas plastik berukuran mini, dan keduanya tersusun rapi di atas nampan, kemudian diedarkan kepada jemaat sesaat sebelum Perjamuan Kudus dimulai. 

Kemarin, untuk menghindari agar tidak tersentuh oleh banyak tangan, maka roti dan anggur tidak lagi diedarkan di tengah jemaat, namun dikemas pada kantung-kantung plastik kecil dan diberikan sebelum ibadah. Setiap jemaat mendapatkan satu kantung plastik.

Untunglah suasana keakraban dan kekeluargaan di ruang ibadah tetap berlangsung seperti biasa. Kegiatan bersalam-salaman tetap berjalan, dan tidak ada satupun jemaat atau pelayan di gereja bahkan pendeta yang menggunakan masker.

Dalam khotbahnya, Pendeta juga menekankan agar jemaat tidak perlu takut akan apapun, termasuk pada virus Corona. Karena semakin kita takut, maka kita akan tenggelam dalam ketakutan itu sendiri. 

Sekalipun isu corona sudah merambah mempengaruhi berbagai lini kehidupan termasuk ke kegiatan peribadatan, paling tidak kita sebaiknya tetap berpikir waras untuk tidak tenggelam dalam gelombang ketakutan yang berlebihan.

Semoga 'badai' Corona segera berlalu, saudara-saudara kita yang sedang sakit segera sembuh, dan angin segar membawa kesehatan dan kedamaian bagi seluruh bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun