Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melantunkan Kebaikan Diri

8 Maret 2020   15:42 Diperbarui: 8 Maret 2020   16:04 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali kau lantunkan, ayat-ayat pujian, dan nyanyian pengagungan, dengan untaian kata-kata indah. Beraroma rindu pengakuan dan sanjungan.

Kisah purbakala, tahun-tahun yang telah lalu. Kala tanganmu memetik bintang bagi mereka. Kala kakimu melangkah untuk mereka. Dan kala keringatmu kau curahkan dalam perlombaan, hanya untuk mereka.

Kau senandungkan tiada bosan, bagai kaset rekaman berpita panjang khas jaman belakang, yang diputar berulang-ulang, di tape recorder usang.

Sungguh aku takjub padamu. Begitu mahirnya kau menyimpan, berbagai catatan itu dalam laci-laci kecil di lemari pikiranmu.

Siapa, kapan, berapa lama, dan bagaimana, semua tersimpan di sana. Tersusun dalam carik kartu yang rapi tertata.

Siapapun yang bertanya, mencari tahu, kau sedia sigap membantu. Mengambil lembaran pustaka itu, kau gelar, dan dengan semangat membara kau ceritakan secara jelas dan lugas. Tanpa malu-malu.

Aku mengerti kau telah banyak menorehkan jasa, melewati beragam masa.

Tapi kurasa tak perlu kau buka selalu. Anggaplah itu memang tugasmu, untuk menjadi bagian dari perjalanan mereka. Tutup saja lemari itu, kunci, dan tinggalkan.

Percayalah, semua telah dicatat oleh yang kuasa, dan kau segera menerima upahnya. Tanpa perlu kau ingatkan pula.

_______

Jakarta, 8 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun