Mohon tunggu...
BERLIAN AGATHA SILALAHI
BERLIAN AGATHA SILALAHI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbedaan Pengaruh Pemulihan Aktif, Pasif dan Dengan Pemberian Minuman Isotonik terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

7 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 7 Maret 2024   09:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam lari sprint, kecepatan larinya ditentukan oleh gerakan berturut-turut lari kaki yang dilakukan secara cepat. Menurut Irfan (2012), lari sprint memerlukan kecepatan yang membuat daya tahan tubuh cepat berkurang, karena kebutuhan oksigen tidak terpenuhi seluruhnya oleh tubuh, sehingga terjadi penumpukan asam laktat. Aktifitas fisik yang dilakukan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar asam laktat dalam darah maupun otot (Fox, 1993). Asam Laktat merupakan produk akhir dari salah satu jalur energi dalam tubuh yang dikenal sebagai glikolisis.

Kadar laktat yang tinggi yang dapat timbul akibat beban kerja yang berat dapat memberikan efek yang merugikan (Jansen, 1989). Latihan-latihan intensif dengan kadar laktat yang tinggi dapat mengganggu kapasitas koordinasi. Pada otot yang asam pembentukan kembali fospat kreatin tertunda. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menghindari kadar laktat yang tinggi selama latihan sprint. Peningkatan kadar asam laktat, dapat mempengaruhi kemampuan kerja maksimal serabut otot, menurunkan kinerja fisik dan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kelelahan.

Pemulihan kondisi fisik ada dua, yaitu pemulihan aktif dan pemulihan pasif. Pemulihan aktif adalah apabila setelah berolahraga, dilanjutkan dengan latihan pada kuantitas dan kualitas yang lebih ringan hingga kadar metabolit kembali kebatas normal (Bompa, 2009). Pemulihan pasif yaitu suatu pemulihan tanpa adanya aktifitas fisik, yaitu diam, istirahat total yaitu mengembalikan lagi kondisi fisik seseorang agar seperti semula, serta memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil pada otot (Arief, 2011). Pemulihan ini akan memberikan pengaruh terhadap asam laktat darah yang terbentuk sebagai hasil metabolisme anaerob.

Recovery aktif adalah suatu metode pemulihan yang mengacu pada kecepatan menghilangkan kadar asam laktat. Aktivitas yang dilakukan secara umum berupa latihan aerobic ringan. Intensitas latihan aerobic selama recovery aktif tidak lebih dari 60% dari denyut nadi maksimal. Aktivitas ringan akan menurunkan akumulasi asam laktad 62% dalam 10 menit pertama dan akan bertambah 26% pada 10-20 menit berikutnya. Recovery pasif yaitu tidak melakukan latihan aktifitas fisik. Recovery pasif yaitu istirahat/diam tanpa melakukan akifitas apap-apa (sleep exercise). Jadi recovery pasif merupakan bentuk istirahat yang berarti atlet berdiam diri tanpa adanya aktifitas fisik apapun, seperti diam, istirahat total (duduk, terlentang, tiduran).

Menurut Harsono (1998) pemulihan pasif adalah menghentikan segala aktivitas sesudah latihan seperti duduk atau tiduran dilapangan. Pemulihan pasif adalah Cara fisiologis utama untuk memulihkan kapasitas kerja. Apabila sesudah latihan segera menghentikan segala aktivitas olahraga dan dengan melakukan metode pemulihan pasif penurunan akumulasi asam laktat hanya 50%. Teori dasar yang mengatakan bahwa aktivitas sederhana membantu sirkulasi darah, dalam hal ini mempercepat perpindahan asam laktat dari otot ke hati untuk selanjutnya diubah menjadi glukosa melalui siklus cori. Pemulihan dikatakan pasif apabila aktivitas/olahraga dihentikan segera tanpa melalui tahap untuk mengurangi baik kualitas dan kuantitas olahraga. Tahap pemulihan yang dilakukan mempengaruhi kemampuan tubuh dalam

Mengeliminasi bahan meta-bolit, termasuk asam laktat. Selama tahap awal waktu pemulihan, sebagian besar laktat dioksidasi, mengembalikan pH darah ke tingkat dimana memungkinkan dilaksankannya glukoneogenesis. Selain pemulihan aktif, saat ini minuman isotonik sering di komsumsi oleh atlet untuk mensuplai energi bagi aktifitas tubuh pada saat berolahraga. Mengandung karbohidrat, elektrolit, vitamin B, dan vitamin E. Fungsi karbohidrat dapat sebagai sumber energi, sementara vitamin B, bermanfaat dalam membantu mengatasi kelelahan. Karena vitamin tersebut dapat memperbaiki metabolism karbohidrat dan mengirangi penumpukan asam lakta pada otot yang mengalami kelelahan. 

Dilihat dari kandungan minuman isotonik sangat potensial di gunakan untuk mengurangi pembentukan asam laktat tetapi hal ini masih perlu dilakukan penelitian. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian perbedaan antara pemulihan aktif, pemulihan pasif, dan pemulihan dengan pemberian minuman isotonik terhadap penurunan asam laktat darah dan ingin mengetahui pemulihan manakah yang lebih baik dan cepat untuk penurunanKadar asam laktat pada darah manusia setelah melakukan lari sprint.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun