Kelompok 3 Ekonomi Lingkungan BÂ
Nama/NIM (No. Presensi) :
1. Â Eka Setyowati/201910601004 (6)
2. Â Chika Yusnika Fitriani/201910601006 (7)
3. Â Dimas Maharani R.I.B.J./201910601016 (9)
4. Â Riris Vennita M. R./ 201910601048 (23)
5. Â Berliana F.Z./201910601072 (30)
Pengaruh Transportasi Darat Terhadap Peningkatan Jejak Karbon
     Konsep Ecological Footprint didasarkan pada pengukuran pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia dan dikaitkan dengan daya dukungnya. Konsep jejak ekologi sendiri merupakan turunan dari daya dukung dan daya tampung lingkungan.  Konsep  ekologi  bisa dikatakan  sebagai  cara  pandang  atau  atau sebagai alat review individu dan atau kelompok. Dengan adanya jejak ekologi, tiap   orang dapat menghitung jejak ekologinya dan mulai berpikir bagaimana  melakukan langkah perubahan gaya hidupnya agar dapat menurunkan nilai jejak ekologinya.
    Jejak karbon merupakan perhitungan total emisi gas karbondioksida yang dikeluarkan dari suatu aktivitas baik secara langsung maupun tidak langsung yang diakumulasikan dalam suatu produk pada satu waktu. Beberapa kegiatan yang dilakukan  oleh  manusia mengakibatkan  terjadinya  jejak  karbon.  Contohnya, ketika mengendarai mobil yang berbahan bakar bensin atau solar yang keduanya tergolong ke dalam energi tidak terbarukan dari satu tempat ke tempat lain. Aktivitas ini akan menghasilkan emisi CO2 dalam jumlah tertentu, dapat diasumsikan perjalanan sejauh 1 km menghasilkan emisi sebanyak 200 g CO2.
    Sudah menjadi rahasia umum, bahwa warga negara Indonesia lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum. Padahal dengan jumlah penduduk Indonesia yang menempati peringkat keempat penduduk terbanyak di dunia hal tersebut akan berbanding lurus dengan kenaikan jumlah kendaraan pribadi. Kendaraan sendiri menghasilkan emisi gas buang yang di dalamnya terdapat kandungan CO2 yang tinggi. Semakin banyak penduduk yang menggunakan kendaraan pribadi maka semakin banyak emisi gas buang yang dihasilkan. Gas CO2 juga menjadi salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca yang dapat meningkatkan suhu rata-rata permukaan bumi (Kementerian Lingkungan Hidup, 2010).