Kriminologi adalah ilmu pengetahuan tentang kejahatan, atau lebih tepatnya kriminologi mempelajari segala aspek tentang kejahatan. Di dalam ilmu kriminologi ini terdapat beberapa teori-teori, yaitu sebagai berikut :
1. Teori Differential Association;
2. Teori Anomie;
3. Teori Kontrol Sosial; dan
4. Teori Labelling.
Dari keempat teori tersebut, mari kita bahas lebih lanjut mengenai Teori Diffential Association. Teori Diferential Association adalah teori yang berbicara tentang interaksi individu dengan lingkungannya. Teori ini berfokus pada bagaimana individu belajar untuk menjadi penjahat, tetapi tidak peduli dengan mengapa mereka menjadi penjahat.
Orang yang pertama memperkenalkannya adalah Sutherland. Sutherland menjelaskan teori ini kedalam 2 versi yakni, versi yang pertama tahun 1939 dalam Principle of Criminology yaitu sebagai "the contens of the patterns presented in association." yang berarti bahwa hanya pergaulan dengan penjahat yang akan menyebabkan perilaku kriminal, akan tetapi yang terpenting adalah isi dari proses komunikasi dari orang lain. Kemudian, versi yang kedua pada tahun 1947 yaitu menekankan bahwa semua tingkah laku itu dipelajari tidak ada yang diturunkan berdasarkan pewarisan orang tua.
Contoh kasus dari teori ini adalah adanya Kawanan penjahat kapak merah yang beraksi di Jalan Wijaya, Â Blok O Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Disebut kapak merah karena dalam aksinya mereka selalu menggunakan senjata tajam kapak yang ujungnya diberi warna merah. Kapak tersebut digunakan untuk memecah kaca mobil, bahkan untuk menyerang korbannya yang nekat melawan. Kawanan penjahat kapak merah ini biasanya beraksi di perempatan lampu lalu lintas. Mereka mengincar pengemudi mobil yang dalam posisi berhenti karena terjebak lampu merah. Kelompok kapak merah juga mengincar harta benda sipengemudi seperti dompet atau handphone.Â
Â
Contoh lainnya ialah perilaku siswa yang suka bolos sekolah. Perilaku tersebut dipelajarinya dengan melakukan pergaulan dengan orang-orang yang sering bolos sekolah. Melalui pergaulan itu ia mencoba untuk melakukan penyimpangan tersebut.
Jadi, dapat dikatakan bahwa dari kedua kasus tersebut disebabkan ketika seseorang belajar dan mengamati suatu hal dari orang lain atau dari lingkungan sekitar tempat yang mereka tinggali.
Lalu, cara untuk mengatasi kasus yang berkaitan dengan teori deferential association ini dilakukan tindakan melalui hal-hal berikut :
1. Penanaman nilai dan norma. Yang dilakukan melalui proses sosialisasi, apabila tujuan dari sosialisasi tersebut telah terpenuhi maka penyimpangan tidak akan dilakukan.
2. Pelaksanaan peraturan yang konsisten. Peraturan dibuat untuk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku dan sebagai alat penindak bagi pelaku penyimpangan.
3. Memiliki kepribadian kuat dan teguh. Jika seseorang memiliki kepribadian yang kuat maka pola pikir akan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat.
Dengan ditanamkannya norma atau nilai yang baik terhadap pribadi seseorang bisa mengantisipasi pengaruh orang lain untuk melakukan kejahatan dan bisa membedakan sebab akibat suatu perbuatan yang bisa merugikan atau tidak terhadap lingkungan sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI