Sudah sekitar satu tahun lebih sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020. Sayangnya, sampai sekarang kita masih harus sama-sama berjuang untuk keluar dari wabah ini. Memperkuat protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak adalah langkah dasar yang dapat kita lakukan untuk menekan penularan dan penyebaran virus Covid-19.
       Pandemi ini berdampak pada semua sektor kehidupan mulai dari pendidikan, ekonomi, pariwisata, hingga kebudayaan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan surat edaran No. 4 tahun 2020 yang berisi tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Covid-19 dengan memperioritaskan kesehatan siswa, guru, dan seluruh warga sekolah. Untuk itu, Mendikbud Nadiem Makarim merubah tata cara belajar dengan konsep belajar jarak jauh atau dalam jaringan (daring).
      Akan tetapi, dalam pelaksanaanya banyak tantangan dan hambatan dalam menjalankan kegiatan belajar menajar secara daring ini. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah MTs Al-Islam Pasir Salam
      "Yaa gitu lah... selama pembelajaran online ini banyak anak yang tidak mengerjakan tugas, mereka merasa sekolah diliburkan, padahal kegiatan belajar masih dilaksanakan seperti biasa, hanya saja tempat dan medianya yang sedikit berubah. Bahkan pada ulangan akhir semester kemarin, ada sekitar 6 oarang anak yang tidak mau mengikuti ujian. Akhirnya kita bujuk dengan susah payak karena kan sayang kalau ahirnya putus sekolah," tutur Pak Dadang selaku Kepala MTs Al-Islam Pasir salam (02-8-2021)
      Melihat besarnya dampak pandemi terhadap bidang pendidikan, maka Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) merancang kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema "Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi Dalam Implementasi MBKM Pada Masa Pandemi Covid-19." Ada pun program yang diangkat untuk bidang pendidikan salah satunya adalah penguatan pembelajran daring bagi guru, siswa dan orang tua siswa.
      Winingsih selaku salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik UPI 2021 dengan dosen pembimbing Hayani Wulandari, M.Pd melaksanakan KKN di Desa Sukanegara dengan sasaran MTs Al-Islam Pasir Salam. Penguatan pembelajaran yang akan diterapkan pada MTs Al-Islam Pasir Salam adalah dengan memperbanyak media pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik untuk dilihat dan dikerjakan oleh siswa.
      Pemilihan program di ambil melalui perbincangan bersama Ibu Dinan selaku Guru Bahasa Indonesia di MTs Al-Islam, beliau mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang selama ini digunakan hanya sebatas WhatsApp dan Google Classroom. Hal tersbebut disebabkan karena keterbatasan akses dan kurangnya pengetahuan pihal media pembelajaran lain. Monotonnya media yang digunakan untuk pembelajaran daring, menyebabkan siswa abai dan malas mengerjakan tugas yang diberikan.
      Melihat hal ini, penekanan pada penguatan pembelajran daring dengan mengenalkan media pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan akan menjadi prioritas.  Harapannya, dengan beragamnya media pembelajran yang ada, siswa menjadi lebih aktif dan rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Harapan lainnya, program ini dapat membantu para guru di MTs Al-Islam Pasir Salam menemukan media yang paling cocok untuk diaplikasikan pada mata pelajaran yang diampu, sehingga tidak akan ada lagi siswa yang lalai dan abai pada tugas mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H