Mohon tunggu...
Mpok Precil
Mpok Precil Mohon Tunggu... -

awan biru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memories Idul Adha

26 Oktober 2012   07:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:22 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya mereka sekarang berdamai, walau gak utuh 100%.

***

Idul adha sekarang....  tanpa ayah. Tak ada lagi kesibukan ekstra. Karena tak ada satupun anak bapak yg meneruskan pekerjaan berburu uang di hari qurban. Anak laki satu2nya mana berani nyentuh kambing, padahal duitnya gede, hehhehhhe.

1 November 2009 silam, bapak jatuh dari tidur. Keningnya berdarah. Iseng2 saya tanya mimpi apa. Beliau bilang mimpi sholat, pas mau rukuk ternyata jatuh. Petangnya beliau muntah, lalu dibawa ke rumah sakit. Oleh dokter diberi obat, lalu tidur.

Tiba2 terbangun karena terkejut serasa melihat sekeliling putih, terang benderang dan sangat luas. Bertanya2, bingung lagi ada dimana. Saat dikasih tau kalau lagi di rs, beliau gak percaya.

"Rumah sakit  kok luasnya gak umum," protesnya.

Lalu  berbaring lagi, berdzikir sesaat, terus..... menghembuskan nafas terakhir.

Dokter menyatakan bapak meninggal.

Kami menangis. Dua adik bungsu kesayangannya yg dulu suka berantem tak bisa bersuara. Yang satu segera mengurus pemandian ayah di rs itu juga, yg satu memeluk saya. Mendadak keduanya kehilangan "ayah", seperti saya.

Semoga dosa2 beliau terampuni oleh Allah swt. Amien...

Hari ini, idul adha 1433 H paman bontot "berburu duit" menyembelih kambing bersama kawan2nya. Entah dimana, saya belum ketemu. Dua abangnya yg dulu  mengajari bisnis idul adha sudah menghadap yang Kuasa. Mengutip dr. Arman sudah berangkat menyerahkan LPJ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun