[caption caption="www.careerealism.com"][/caption]
Semua orang aku yakin pernah ngelami hal ini. Terkadang rasa malas muncul disaat bangun shalat shubuh. nah ini ini yang paling berat. terus, sewaktu disuruh orangtua beliin sesuatu. Ada aja alsan untuk menghindar. Anda pasti sadar bahwa rasa malas dapat menghambat diri untuk sukses. Coba kita lihat orang sukses, apakah ada membangun kariernya dengan malas-malasan. Tidak ada kan? Tentunya dia memulai bangun usahanya itu dimulai dari semangat yang tinggi dan pantang menyarah.Â
Apakah anda mau menjadi orang seperti ini. Rasa malas yang merasuk ke dalam jiwa ini dapat dikurangi. Contohnya dengan yakinkan dalam diri bahwa kita ingin sukses. Dan kesusksesan tidak akan bisa diraih dengan cara bermalas-malasan. Contoh kedua, buat target-target dalam mengerjakan tugas. Artinya jangan pernah buat diri anda diam begitu saja.Â
Bukan berarti kita terus bekerja seharian. ini juga tidak baik. Tetapi jangan biarkan diri kita melakukan pekrjaan yang tak bermanfaat, buatlah sesibuk mungkin dan hindari hal yang dapat memalingkan diri kita untuk bermalas-malasan. Seperti halnya ketika bangun tidur bukannya langsung cuci muka atau rapikan tempat tidur, malah bermain gadget atau langsung pergi ke sofa dan tidur lagi. Â (baca juga: cara jitu menghilangkan sifat malas)
Â
Ya, manusiawi sih jika setiap manusia memililki sifat ini. Tetapi bukan manusiawi lagi jika malasnya sudah berlebihan. Misalnya saja, dalam bekerja selalu tidak pernah menyelesaikan tugas dengan benar dan tepat waktu.Â
Cara efektif untuk menghilangkan sifat negatif dalam diri kita adalah dengan meniatkan dengan kuat dan diiringi dengan tindakan yang tepat. Artinya begini tanpa ada ikrar yang kuat dalam diri untuk merubah sifat jelek ini maka sampai kapanpun sifat malas ini akan terus ada. Tiada gunanya banyak cara yang dilakukan jika untuk meniatkan aja sulit dilakukan. Nah, sekarang pikirkan apakah kita mau sifat ini merusak jiwa dan mental kita? Apakah mau sifat negatif ini membuat karir dan kehidupan kita menjadi tak produktif? Jika, jawabannya tidak maka tunggu apa lagi. Ayo segera lakukan. Jangan ditunda lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H