Obyek Penelaahan Dari Sisi Yang Kompleks
Tidak dapat disangkal bahwa terdapat perbedaan antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, namun perbedaan ini hanyalah bersifat teknis yang tidak menjurus kepada perbedaan yang fundamental. Dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis dari kedua ilmu tersebut adalah sama. Metode yang diperguankan untuk mendapatkan pengetahuannya adalah metode yang sama, tak terdapat alasan yang bersifat metodologis yang membedakan antar ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam.
Ilmu-ilmu alam mempelajari dunia fisik yang relatif tetap dan mudah dikontrol. Obyek-obyek penelaahan ilmu-ilmu alam dapat dikatakan tak pernah mengalami perubahan baik dalam perspektif waktu maupun tempat. Sebuah batuan yang menjadi obyek penelaahan kita tetapa merupakan batuan yang mempunyai karakteristik yang sama diamana dan kapanpun juga. Hal ini sangat berlainan keadaannya dengan manusia yang menjadi obyek penelaahan ilmu-ilmu sosial. Manusia mempunyai satu karakteristik yang unik yang membedakan dia dari wujud yang lain.
Perbedaan ilmu alam dan ilmu sosial yang mendasar dapat dilihat dari obyek penelaahan yang kompleks. Gejala sosial lebih kompleks dibandingkan dengan gejala alami. Ahli ilmu alam berhubungan dengan satu jenis gejala yang bersifat fisik. Gejala sosial juga memiliki karakteristik fisik, namun diperlukan penjelasan yang lebih dalam untuk mampu menerangkan gejala tersebut. Untuk menjelaskan hal ini berdasarkan hukum-hukum seperti yang terdapat dalam ilmu alam dan ilmu hayat adalah tidak cukup.
Ahli ilmu alam berhubungan dengan gejala fisik yang bersifat umum. Penelaahannya meliputi beberpa  variabel dalam jumalah yang relative kecil yang dapat diukur secara tepat. Ilmu-ilmu sosial mempelajari manusia baik selaku perseorangan maupun selaku anggota dari suatu kelompok sosial yang menyebabkan situasinya bertambah rumit.
Kesimpulan: Perbedaan ilmu-ilmu alam dan sosial terletak pada penggunaan prosedur ilmiah. Ilmu alam terkait secara pokok dengan positivistik, mempelajari yang objektif, tidak hidup, dan dunia fisik. Objek ilmu alam dianggap serupa, tidak mengalami perubahan dalam jangka tertentu, dan setiap gejala terpola. Ilmu-ilmu sosial merupakan hasil akal manusia, subjektif, dan emotif. Objek material ilmu sosial ialah tingkah laku khas manusia dan tidak deterninistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H