Perusahaan fintech dalam permainan remitansi mempunyai banyak keuntungan. Pasar sangat besar, utamanya untuk Asia Pasifik dimana lebih dari dua pertiga arus pengiriman uang global diarahkan. Pekerja India, misalnya mengirim pulang $6,7 miliar tiap tahun, sedangkan Cina mengeluarkan $61 miliar, seperti yang dilaporkan oleh IFAD (International Fund for Agricultural Development).
Pemain kunci contohnya Motransfer sudah mulai naik ke permukaan, dan baru dibuka di Indonesia dengan penawaran layanan di dunia. Startups remittance ini mempunyai beberapa hal paling penting, faktanya layanannya jauh lebih murah dibandingkan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan tradisional. Bukan hanya itu, mereka juga jauh lebih cepat.
Vincent Wibowo sebagai CEO Motransfer mengungkapkan bahwa pendekatan tradisional pada transfer uang internasional sebelumnya sangat merepotkan untuk pengirim. Pengalaman pengiriman transfer dari dan keluar negeri masih dominan oleh layanan yang lamban serta mahal dengan jangkauan terbatas. Tapi dengan hadirnya Motransfer semua menjadi lebih mudah dan cepat.
Motransfer merupakan perusahaan terbaru yang akan memungkinkan pengirim dari dalam negeri ke anggota keluarga serta teman di negara luar. Dengan pendekatan tradisional pada transfer uang internasional merupakan cara yang tak praktis, namun fintech startup Motransfer mempunyai jangkauan secara global.
Ketersediaan layanan Motransfer secara global sebenarnya menjadi pesaing berat perbankan pada wilayah di setiap negara sebab Motransfer membebankan biaya yang sangat rendah. Motransfer bisa mengurangi biaya dengan memanfaatkan kekuatan teknologi. Dengan sistem canggih, fintech startup Motransfer mengadopsi pendekatan tangkas dan mudah.
Kendala berat yang harus dihadapi Motransfer yakni negara dengan masyarakat konservatif dengan teknologi yang internet serta smartphonenya masih tertinggal. Lalu penerapan teknologi masih relative tak stabil, utamanya saat menyangkut masalah kepercayaan layaknya keuangan. Dengan adanya Motransfer maka pengiriman mobile akan semakin meningkat sebab solusi mobile yang relevan telah hadir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H