Mohon tunggu...
Berita Nendank
Berita Nendank Mohon Tunggu... -

Himpunan Artikel, Berita, dan Opini Beberapa Mahasiswa FISIP UPNVJ

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sisi Lain Mereka yang Dianggap Liar Tanpa Nalar

6 November 2017   01:53 Diperbarui: 6 November 2017   03:21 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesan terhadap penampilan selalu menjadi alasan seseorang menilai dan menerka perilaku orang lain. Berandal, liar, dan urakan, serta berbagai stereotipe negatif kerap dilemparkan kepada mereka yang disebut 'anak punk'. Penampilan yang berantakan juga tak jarang membuat orang yang melihatnya menganggap mereka kriminal. Mungkin beberapa memang negatif, namun nyatanya tak semua anak punk berperilaku negatif. Anak punk nyatanya juga dituntut untuk memiliki kreativitas.

Adalah Mike, salah satu anggota punk dari komunitas Taring Babi. Taring Babi adalah sebuah komunitas yang mewadahi para anak punk. Komunitas tersebut mendirikan rumah untuk berkumpul dengan para anggota punk lainnya di Jagakarsa. Rumah tersebut tak hanya sebagai tempat berkumpul, namun juga sebagai tempat Mike dan kawan-kawan mengembangkan kreativitas mereka.

Taring Babi lahir pada saat politik pemerintahan Indonesia tengah goyah. Terbentuk pada tahun 1997, para anggota ditemukan dalam sebuah aksi demo. Dengan ikut mengawal masa penuntutan Soeharto untuk turun dari jabatannya setelah lama berdiri sebagai diktator bangsa. Berawal dari semangat perubahan dan demokrasi yang sama, komunitas ini akhirnya terbentuk.

Taring Babi bukanlah komunitas punk yang  hidup tak beraturan tanpa punya arah dan tujuan. Komunitas ini justru sangat positif dalam menjalankan kegiatan mereka. Berkarya dan berkreativitas sudah menjadi jadwal keseharian mereka. Membuat berbagai kerajinan tangan dari sampah daur ulang, menjual kaus sablon buatan mereka sendiri, hingga menciptakan Marjinal, yaitu kegiatan bermusik mereka sendiri. Dengan berprinsip "berdiri di atas kaki sendiri", mereka hidup dan berkarya untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Tak pernah terpintas untuk menggantungkan diri kepada orang lain bahkan mengemis rasa kasihan dari orang lain. Nyatanya, mereka benar-benar mampu menghidupi dan memenuhi kebutuhan mereka dengan baik.

Marjinal, Bentuk Nalar Mereka Yang Liar (Dokumentasi Pribadi)
Marjinal, Bentuk Nalar Mereka Yang Liar (Dokumentasi Pribadi)
Bagi Mike dan kawan-kawannya, punk sendiri berarti bebas menjadi diri sendiri dan bukan orang lain. Hal ini sangat terbukti dengan bagaimana mereka menyalurkan berbagai macam kreativitas mulai dari mengolah sampah daur ulang hingga menciptakan lagu yang berkisah mengenai masyarakat yang terpinggirkan.

Tak hanya sibuk dengan urusan internal komunitas, Taring Babi juga memperhatikan masyarakat sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan terbinanya hubungan baik antara komunitas dan masyarakat sekitar. Mereka kerap aktif dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan sekitarnya. Semisal kegiatan gotong royong serta aksi sosial lainnya. Tak perlu menanti datangnya surat panggilan maupun undangan, mereka secara sukarela turun untuk membantu dan bekerja bersama masyarakat. Ini membuktikan bahwa tidak semua anak punk berperilaku negatif.

Komunitas Taring Babi sendiri berhasil secara perlahan merubah stereotipe negatif masyarakat di sekitar lingkungannya. Membuktikan bahwa tak selamanya penampilan urakan bersikap tak sopan. Taring Babi juga berhasil membuktikan bahwa anak punk bukanlah kriminal.

Penulis: Hreeloita | Reporter: Hreeloita | Editor: Diah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun