Sebuah ruko yang berlokasi di Blok JJ No 43, Perumahan Duta Harapan Indah, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, digrebek Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta, Selasa (14/4). Pasalnya, ruko tersebut diketahui memproduksi kosmetika ilegal. [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Foto: Beritajakarta.com"][/caption] Dari hasil temuan BBPOM, ditemukan 29 dus sabun dari tujuh jenis merek yang sudah selesai diproduksi. Pemilik pabrik berinisial WK (40), bakal dijerat dengan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. "Pabrik ini kita intai setelah kita memperoleh informasi dari masyarakat," ungkap Dewi Prawitasari, Kepala BBPOM DKI Jakarta. Dewi mengatakan, pabrik kosmetika ilegal ini diketahui telah memproduksi sabun kecantikan sejak satu tahun lalu. Ada sembilan jenis sabun yang diproduksi menggunakan zat pewarna berbahaya. "Kita akan periksa dahulu kandungan pewarnanya di labotarium. Kalau memang tidak sesuai yang diperbolehkan aturan kesehatan sanksinya bisa lebih berat," ucap Dewi. Sabun produksi Kapuk Muara, lanjut Dewi, telah dipasarkan ke seluruh pelosok Indonesia. Namun ia belum dapat menghitung omzet yang diperoleh pemilik pabrik setiap harinya. "Kita belum pastikan berap omzetnya. Tapi yang jelas pemilik terancam pidana penjara maksimal 15 tahun dengan denda Rp 15 miliar karena melanggar UU Kesehatan," tandasnya.