Mohon tunggu...
Berita Jakarta
Berita Jakarta Mohon Tunggu... Jurnalis - Media Pemerintahan

Website Berita Resmi Pemprov DKI Jakarta Jl. Merdeka Selatan 8-9 Blok F Lt. 2 Jakarta Indonesia Telp. +62 21 3822988, 3822488; Fax. +62 21 3822788, 3822846; Email : redaksi[at]beritajakarta.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketua DPRD DKI; Masih Ada Permainan Kamar di RSUD

25 Agustus 2016   10:39 Diperbarui: 25 Agustus 2016   10:46 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : Reza Hapiz / Beritajakarta.com)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan, masih adanya permainan kamar di rumah sakit umum daerah (RSUD).

Dikatakan Pras, sapaan akrabnya, pihaknya menemukan pasien yang menggunakan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan, pihak rumah sakit menyatakan kamar perawatan penuh. Namun nyatanya, terdapat banyak kamar yang kosong.

Para pasien akan diberikan fasilitas kamar perawatan bila bersedia membayar. Meski tidak menyebut nama rumah sakit dimaksud, namun menurutnya praktik tersebut tidak boleh lagi ada di tempat pelayanan kesehatan.

"Setelah terima aduan saya datang pura-pura jadi pasien di salah satu RSUD di Jakarta. Ternyata benar ada kamar kosong, kalau pemegang BPJS memberikan Rp 200 ribu, baru dapat kamar," ujarnya, Rabu (24/8).

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan, umumnya kasus tersebut terjadi di rumah sakit swasta. Saat ini, menurutnya masyarakat sendiri bisa mengecek secara online melalui Jakarta Smart City tentang data ketersediaan kamar.

"Saat ini seperti RSUD Budhi Asih dan RSUD lainnya sudah bisa cek online. Kalaupun ini ada mungkin dulu. Saat ini sudah lebih baik apalagi warga bisa mengadu langsung ke Pak Gubernur," Katanya.

Di lain pihak, menurutnya masyarakat juga diminta mengerti dengan masalah ketersediaan tempat tidur yang ada dirumah sakit. Pasalnya memang bisa saja ada tempat tidur kosong akan tetapi ada pasien yang memang tidak bisa dicampur dengan pasien lainnya.

"Kadang memang ada tempat tidur kosong di dalam satu kamar, tapi pasien di situ penyakitnya bisa menular. Tentu saja tidak bisa kita gabung karena membayakan pasien lainnya," kata Koesmedi.

Hal tersebut menurutnya juga bisa terjadi di ruangan Cardio Vasculer Care Unit (CVCU) yang merawat pasien penyakit terbatas seperti kelainan jantung. Meski banyak tempat tidur kosong masyarakat akan tetap digabung di Intensive Care Unit (ICU) agar mereka tidak tertular penyakit tersebut.

"Jadi masyarakat juga harus mengerti berbagai masalah kesehatan ini, karena akan sangat membahayakan jika dilakukan penggabungan pasien," tandasnya.

Sumber: beritajakarta.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun