[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Sumber: beritajakarta.com"][/caption] Kemendagri sudah menyetujuii nilai APBD DKI tahun 2015 senilai Rp 69,28 triliun. Jumlah tersebut meleset dari perkiraan awal Pemprov DKI Jakarta yang menargetkan APBD DKI tahun 2015 mencapai Rp 72,9 triliun sesuai dengan pagu anggaran tahun 2014. Saefullah, Sekda DKI mengatakan ada sejumlah mata anggaran dan program yang terpaksa dipangkas akibat berkurangnya nilai APBD DKI tahun 2015 dari asumsi semula.‎ Saefullah mengatakan, pemangkasan anggaran dalam APBD DKI tahun 2015 ini akan disisir dari program sosialisasi yang ada di masing-masing SKPD hingga jumlahnya mencapai Rp 3 triliun. "Iya pasti kita kurangi sampai Rp 3 triliun, nggak bingung kok,"‎ jelasnya, di Balaikota, Selasa (14/4). Mantan Walikota Jakpust itu menjelaskan, program yang dipangkas di antaranya sosialisasi dan pembelian lahan yang dialokasikan sebesar Rp 7 triliun. "Ada beberapa anggaran yang kita kurangi seperti program sosialisasi dan pembelian tanah. Itu pembelian tanah kemarin sudah dialokasikan sekitar Rp 7 triliun, sekarang dikurangi Rp 1 triliun jadi Rp 6 triliun," katanya. Selain itu, kata Saefullah, pemangkasan anggaran juga dilakukan di belanja pegawai yang dialokasikan Rp 19 triliun untuk gaji dan tunjangan. Setelah dihitung lagi, nilai anggaran belanja pegawai akan dipangkas menjadi Rp 18,5 triliun atau dikurangi sekitar Rp 500 miliar. Walaupun begitu, lanjut Saefullah, program prioritas Pemprov DKI seperti penanganan banjir dan kemacetan‎ tetap berjalan. "Program penanganan banjir dan macet itu jalan semua," ungkapnya.