Mohon tunggu...
Otak atik berita
Otak atik berita Mohon Tunggu... -

kalem, suka baca berita lucu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanti Serbuan ke Iran

25 Desember 2011   03:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah “sukses” menjatuhkan kepemimpinan Saddam Husaen di Irak, kini target berikutnya Iran.Telah lebih dari 10 tahun, Amerika menggelontorkan dana intelijen sebesar 500 juta dollar guna membiayai sepak terjang CIA . Hal itu, adalah untuk mengacaukan kepemimpinan agama di negara itu. CIA-pun melakukan Kegiatan terselubung “mencuci” otak-otakdari minoritas Arab dan kelompok Ahwazi Baluchi dan organisasi pembangkang lainnya terhadap pemerintahan Iran.Lebih gencar lagi adalah mengumpulkan data-data nuklir sebagai alasan untuk menguasai Iran.

Upaya itu, telah lama dilakukan sejak pemerintahan George Bush.Sejak saat itulah gerakan besar-besaran mematai-matai Iran guna menjatuhkannya terus dilakukan secara terselebung. Namun, karena masih disibukkan dengan agenda perang Irak dan Afganistan, maka serangan secara terbuka masih sulit dilakukan.Namun, perang intelijen makin gencar.

Kini, setelah Amerika menarik semua pasukannya di Irak. Maka, perang untuk menguasai Iran kini diambang gerbang. Tapi, lagi-lagi persoalan dengan Korut yang suka membuat anak emasAmerika, yakni Korea Selatan, ketakutan terhadap Korut, maka konsentrasi terhadap Iran sedikit melentur.

Nah kita tinggal menghitung hari, kapanserangan Israel yang dimotori untuk menyerang Iran di mulai, maka dimulailah pula serangan babak baru secara besar-besaran ke Iran. Tapi, tunggu dulu, apakah China dan Rusia akan tinggal diam!?... Kita hanya menunggu. Kita tak bisa berspekulasi tentang itu. Karena Amerika ingin menguasai semananjung Arab tanpa ada gangguan sebiji zahrah-pun. Kita menanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun