Laga ke-7 di Liga Primer musim 2023/2024, Manchester United sudah menelan empat kekalahan. Angka ini belum termasuk kekalahan dari Munchen di laga perdana di Liga Champions bulan September.Â
Ini adalah rekor start terburuk United dalam sejarah! Orang-orang mencari letak kesalahannya. Saya melihatnya ada di jajaran manajemen dan sang manajer.
Sederhana saja. Manajemen bertanggung jawab terhadap pemilihan manajer, perekrutan pemain, perekrutan staf kepelatihan, fasilitas latihan dan aspek keuangan.
Jadi jika performa pemain buruk, selain andil manajer dan staf pelatih, juga ada andil manajemen di sana. Jika performa manajer yang buruk, sudah tentu tanggung jawabnya ada di manajemen.
Mengganti manajemen tidaklah mudah. Pergantian pemilik mungkin jalan satu-satunya untuk mengubah susunan manajemen klub. Akhirnya, mengganti manajer adalah jalan yang lebih mudah dan realistis untuk jangka pendek.
Kenapa manajer? Karena sulit untuk tidak menggantungkan harapan pada seorang manajer, terlebih di Liga Inggris.Â
Posisi Manajer di Liga Inggris diemban langsung oleh pelatih kepala sehingga dia adalah penentu semua hal teknis dan non teknis.Â
Hal teknis seperti line-up, strategi, penunjukan kapten, dan menu latihan. Sementara hal non teknis seperti aturan hidup pemain, menu makanan, dan aspek-aspek sosial lainnya.
Mengapa manajer jadi keraguan? Selama 17 bulan jadi bos United, Erik Ten Hag sedikitnya memiliki empat kendala berikut.
Preferensi pemain
Sejak awal ketibaannya, Ten Hag buru-buru mendatangkan pemain baru. Seperti Malacia meski akhirnya terbukti kalah baik dengan Luke Shaw. Padahal di posisi itu masih ada Telles dan Williams.Â