Setelah sekian lama disebut-sebut sebagai peluang investasi, Kebun Binatang Medan akhirnya kedatangan investor. Dia adalah Raffi Ahmad, artis sekaligus pebisnis terkenal di tanah ait. Raffi menyatakan minatnya untuk mengembangkan Kebun Binatang Medan menjadi tempat hiburan keluarga kebanggaan Kota Medan.
Rencana kerjasama dengan Pemerintah Kota Medan itu ditunjukkan ke publik pada hari Selasa, 17 Mei 2022 lalu. Raffi bersama sepupunya, Alshad meninjau lokasi kebun binatang yang disambut langsung oleh Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution.
Raffi Ahmad memang belakangan merambah bisnis di sektor pariwisata. Ia membuka Mari Beach Club di Bali dan Merawa Beach Club di Padang. Di Jakarta, ia membuka Hotel Monopoli dan Rans Carnaval City Zoo.
Kebun binatang yang juga dikenal dengan Medan Zoo sendiri telah lama dipublikasi Pemerintah Kota Medan sebagai peluang investasi. Badan Penanaman Modal (sekarang bernama Dinas Penanaman Modal dan PTSP) mulai mempromosikannya sejak sekitar tahun 2013. Kajian pun dilakukan pada tahun 2014 untuk memperkuat data dan dasar publikasi peluang investasi pengembangan kebun binatang milik Pemkot Medan tersebut.
Potensi wisata buatan
Besarnya jumlah penduduk Medan dan daerah sekitar yang haus hiburan keluarga menjadi dasar pemikiran utama. Terbukti, daerah-daerah di sekitar Medan lantas menangkap peluang tersebut dengan membuka tempat-tempat rekreasi keluarga yang memang menarik banyak pengunjung.
Di Pematangsiantar, ada Kebun Binatang Siantar. Di Serdang Bedagai, ada Pantai Cermin Theme Park. Di Karo ada Mikie Holiday Funland. Di Deli Serdang ada Hairos Water Park kemudian disusul Central Park Zoo. Tempat-tempat rekreasi itu ramai didatangi pengunjung meski relatif jauh dari Kota Medan. Penjelasannya tentu hukum demand and supply dalam ilmu ekonomi. Ada permintaan, ada penawaran.
Pasar itu memang sudah ada di wilayah Medan dan sekitarnya. Medan sendiri dihuni oleh sekitar 2,7 juta orang. Total penduduk Provinsi Sumatera Utara ada sebanyak 14 juta. Belum menghitung potensi pasar di daerah tetangga seperti Aceh, Riau, bahkan Singapura dan Penang.
Kondisi lahan Medan Zoo menjadi faktor pendorong selanjutnya. Ruang terbuka hijau seluas 30 hektar milik Pemerintah Kota Medan itu rimbun ditumbuhi pepohonan. Jarak yang tidak jauh dari pusat kota dan dilengkapi akses jalan ringroad dan tol, harusnya telah menjadikan kebun binatang tersebut sebagai objek wisata favorit bagi warga Medan dan pendatang.
Kenyataannya Medan Zoo relatif sepi pengunjung. Kewalahan pengelola menyejahterakan satwa-satwanya sudah sering menjadi berita. Gaji karyawan sendiri sempat dipotong lima puluh persen akibat kurangnya pendapatan yang diperparah oleh pandemi.