Mohon tunggu...
Bayu Bergas
Bayu Bergas Mohon Tunggu... -

Pemalas dan menyebalkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lima Sajak Long Distance

13 Juli 2010   18:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:53 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SEJAK SAAT ITU Sejak saat itu Hujan cintamu Mengalir lapang! Meliuk panjang! Membelah darah! Terpasung di jantung! --- BAHKAN CINTAPUN Bahkan cintapun memberanikanku Menyusuri bising jeritan hatiku untuk menggali dalam-dalam kenangan dan berharap menangkap sekelebat bayanganmu yang telah mulai bosan menantiku --- WAKTU PAGI INI Ada rindu untukmu pagi ini Lewat seduhan teh di cangkir Meriak cepat di lidah Menyembur hangat ke dada Lalu meniti kawat jingga Menerabas kuat potongan langit Menyalip riuh desir-desir angin Merekah indah Tumpahruah di kotamu --- LALU KUNYALAKAN Lalu kunyalakan dian Untuk menerjemahkan Huruf-huruf cintaku Dan kukirim ke kost-mu Agar malam ini Menjaga tidur pulasmu! --- AKAN KUBANGUNKAN Akan kubangunkan kau esok pagi dengan ketukan lirih di pintu kamar kost-mu sembari aku bawakan banyak-banyak cinta dari kotaku --- [caption id="attachment_193350" align="alignleft" width="500" caption="foto: bayu bergas"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun