[caption caption="Ukiran Jepara-pun Laris Manis Lewat Online | foto: tahunan.jeparakab.go.id"][/caption]Kemasyhuran ukiran Jepara tak perlu diragukan lagi. Inilah salahsatu produk Indonesia yang tak pernah sepi pembeli. Tapi jangan salah, tingginya persaingan di bisnis furniture ini sangat tinggi. Bagaimana menyiasatinya? Wahyu Kamadun dan Nunung Susanti, dua pengusaha ukiran Jepara, punya cara jitu mendapatkan pembeli.
Awalnya, Wahyu yang juga tinggal di Jepara menjalankan bisnisnya seperti para pengusaha lain, menunggu tamu yang datang ke tokonya. Tetapi cara ini tidak bisa banyak diharapkan, pasarnya terbatas pada orang-orang yang datang saja. Lalu Wahyu berpikir untuk mulai mengunakan jaringan online menjual ukiran Jepara di tokonya.
Awalnya Wahyu menjual furnitur-nya pada toko online yang ada di internet. Wahyu juga menggunakan media sosial untuk memajang dagangannya. Satu dua pengunjung ulai tertarik pada produknya tetapi sebagian besar mereka hanya melihat-lihat saja. Soalnya, siapapun pasti butuh keyakinan untuk membeli produk hanya melalui gambar saja.
Wahyu lantas meluncurkan website Jeparastore.com. Bulan-bulan pertama masih sepi. Tetapi beberapa bulan kemudian beberapa pengunjung mulai bertanya-tanya mengenai produk yang dijualnya, mekanisme pembayaran, pengiriman dan jaminan kualitas. Wahyu melayani semua pertanyaan itu dengan tekun dan berusaha meyakinkan para calon pembelinya.
Agar calon pebeli yakin, Wahyu memanfaatkan gambar bergerak alias video. Dia mendokumentasikan proses pembuatan ukiran jepara yang dilakukan tukang-tukang kayu-nya. Usaha ini menampakkan hasil. Para pengunjung mulai yakin dengan kualitas ukiran jepara yang dijual Wahyu sehingga mereka mulai tertarik membeli bahkan memesannya.
Tingginya peminat yang datang padanya membuat Wahyu memutuskan untuk menambah vaian produknya. Kini bukan hanya ukiran jepara yang menjadi dagangan Wahyu tetapi juga beragam model furnitur berbahan kayu mahoni bahkan multiplek. Furnitur Wahyu juga bukan hanya datang dari Jepara melainkan berbagai daerah seperti Cepu, Bojonegoro bahkan Sleman Yogyakarta. Furnitur-furnitur itu dibuat sesuai pesanan para pembeli dan mereka adalah mitra bisnis Wahyu yang mengerjakan semua produk yang dipesan para pengunjung toko online-nya.
Cara yang hampir sama juga dilakuan Nunung Susanti, pengusaha mebel ukiran Jepara yang juga tinggal di Jepara. Dengan akun Facebook Nunung Susanti, perempuan ini menyambangi ribuan calon pembelinya melalui faceboo dan berbagai media sosial. Agar dagangannya cepat mendapatkan pasar Nunung menjadi anggota berbagai komunitas UKM. Strategi Nunung terbukti efektif, dengan cepat foto-foto produk ukiran Jepara Nunung seperti almari, pembatas ruang dan beragam peraboran rumah tangga menyebar ke ribuan calon konsumennya. Dengan cara ini Nunung tidak perlu kehilangan uang untuk melakukan promosi bahkan tidak perlu kemana-mana. Buktinya, usaha Nunung terus berkembang, pembeli dan pemesan mebel-nya terus berdatangan.
Baca Juga : Cepatnya Menjual Ukiran Jepara Lewat Online
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H