Mohon tunggu...
Usaha Desa
Usaha Desa Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tantangan Industri Kerajinan Kayu UKM

10 Februari 2016   10:38 Diperbarui: 10 Februari 2016   10:56 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mandar (51), perajin mainan dari kayu (pemilik Kajeng handycraft) di Dusun Kweni RT 01, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul merupakan salah satu pelopor mainan edukatif dan ramah lingkungan, berbahan baku dari limbah kayu mebel. Usahanya dirintis sejak 1994, Awalnya, Mandar menjual hasil karyanya sebagai pedagang kaki lima di depan benteng Vredeburg sekembalinya ia ke Yogyakarta setelah beberapa tahun merantau di Jakarta.

Di tempat inilah Mandar bertemu dengan Mr. Made Gracia, warga Prancis, seorang pemilik galeri di Prawirotaman. Ia memberikan kartu namanya dan meminta bertemu beberapa hari kemudian. Pada pertemuan itu, Mandar diberi potongan-potongan produk dan ia diminta merakit kembali ke bentuk semula.

Mandar tidak berhasil dan mengembalikan benda tersebut ke pemiliknya, namun ia diminta membuat dengan meniru potongan-potongan tadi. Setelah empat kali dibuat dan semuanya ditolak, Mandar diberitahu seseorang bahwa bentuk jadi tersebut adalah bola. Mandar kembali mencoba dan berhasil, kemudian menunjukkan pada Gracia sudah dalam bentuk jadi.

Pesanan Pertama

Pesanan pertama dari Gracia tahun 1996 sebanyak 1000 buah dengan harga Rp.2.300 untuk jangka waktu 1 bulan. Setelah dipenuhi, kembali dipesan 6000 buah selama 6 bulan dan seterusnya diminta tetap memproduksi dan menyetor padanya. Pada tahun 1997 produknya diliput televisi. Dari hasil liputan tersebut Mandar kebanjiran orderan. Hingga pada tahun 2000 Kajeng meraih kejayaan dan memiliki 200 karyawan.

Ada jenis mainan yang unik, salah satunya adalah bola rugbi. Jenis ini dulunya adalah tantangan dari Carlos, warga Australia yang memesan mainan dalam bentuk bola rugbi. Mandar bisa menyelesaikan tantangan tersebut dan Carlos pun memesan 5000 mainan jenis ini. Sampai sekarang bahan baku Kajeng tetap memakai 2 jenis yaitu kayu dan kelapa, tempat produksi ada di Cepit, Imogiri, Sanden dan mangir untuk produksi kelapa dan Srumbung, Tempel untuk produksi puzzle-nya.

Meski sudah pernah berhasil menembus pasar mancanegara, Mandar menyadari bahwa yang paling sulit adalah mempertahankan dan mengembangkan pasar di tengah kelesuan perekonomian dunia yang kerap dilanda krisis.

Baca Juga : “Kajeng” Handycraft, Pelopor Mainan Kayu

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun