Mohon tunggu...
Usaha Desa
Usaha Desa Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Cerdas Bumdes Membangun Desa

5 April 2016   20:03 Diperbarui: 5 April 2016   20:08 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ini adalah bulan yang bakal menciptakan era baru di desa-desa se-Indonesia. Soalnya, dana desa sudah mulai turun. Masalahnya, pemerintah desa dan warganya kini harus mampu merumuskan dan menjalankan sendiri potensi penggunaan dana itu, salahsatunya melalui BUMDes. Apakah BUMDes harus sebuah unit usaha besar yang bisa menggelontorkan banyak uang?

Secara filosofis BUMDes adalah sebuah terobosan bagi desa untuk bisa memberdayakan aset dan potensi yang dimiliknya demi kesejahteraan warga. Kesejahteraan sesungguhnya memiliki dimensi yang luas, seluas dinamika kehidupan di desa itu sendiri. Sehingga sesungguhnya ada banyak pilihan bagi desa dalam membangun BUMDes-nya.

Salahsatunya adalah pembangunan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya ekonomi.

Soalnya selama ini urusan pemerintahan desa lebih banyak mengurus masalah administrasi dan menjalankan kebijakan dari struktur di atasnya yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan desa.

Benarkah pemberdayaan ekonomi identik dengan pembangunan fisik saja? Atau ada pendekatan lain, jika ada seperti apa bentuknya?

Sebagian besar warga pedesaan di negeri ini hidup dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Nasib UMKM-UMKM itu sebagian besar tak pernah beranjak karena beragam hambatan yang menerjang mereka. Inilah salahsatu situasi yang bisa dipecahkan pemerintah desa melalui BUMDes-nya: mendorong UMKM menjadi lebih sustain, lebih kuat dan lebih besar lagi. Caranya?

Problematika terbesar kalangan UMKM pedesaan adalah terbatasnya akses mereka pada pasar yang luas. Alhasil, produk yang mereka buat hanya bermain pada wilayah pasar lokal saja. Ini membuat kehidupan mereka tak pernah beranjak. Ironisnya, situasi ini masih terjadi di jaman internet seperti sekarang ini. Bagaimana jika UMKM di pedesaan diajak memasuki dunia internet yang tanpa batas itu? Bagaimana caranya?

Maka sebenarnya desa bisa memfasilitasi kebutuhan perkembangan seperti ini. Cara itu bisa ditempuh dengan sangat sederhana, bekerjasama dengan lembaga atau institusi yang memiliki visi mengembangkan perekonomian desa. Siapakah pihak yang memiliki kepedulian dan kapasitas seperti itu?

Salahsatunya PT Usaha Desa Sejahtera, ini adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada visi pemberdayaan ekonomi pedesaan. Mereka memiliki beberapa platform pemberdayaan yakni www.berdesa.com, portal berita yang sedang Anda baca ini. Kedua, www.usahadesa.com yaitu E-Commerce tempat berjualan produk desa dan UMKM dan ketiga adalah www.desabelajar.com, website e-Learning, beragam materi mengenai bagaimana memecahkan bermacam agenda pemerintahan desa.

Bekerjasama dengan perusahaan ini sebuah desa akan mendapatkan berbagai program pengembangan seperti pelatihan Desapreneur dan para pelaku UMKM bakal mendapatkan kesempatan menjual produknya di toko online di www.usahadesa.com, gratis. Bayangkan lompatan yang bakal terjadi pada para UMKM dan produk desa jika mereka bisa menjual produknya pada pasar online yang tidak berbatas itu.

Jika sudah seperti itu maka BUMDes bisa saja menjadi lembaga penyangga bagi penguatan UMKM dan produk desa. BUMDes bisa menjadikan dirinya pendorong bagi peningkatan kapasitas UMKM dalam bentuk lembaga keuangan dan menjadi menjadi lembaga ekonomi untuk menjawab berbagai kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi UMKM. BUMDes juga bisa difungsikan sebagai lembaga usaha yang berfungsi memproteksi kepentingan ekonomi warganya misalnya menjadi perusahaan yang penyedia bahan baku dengan harga yang murah bagi kebutuhan sebagian besar UMKM di desa itu.

 

Baca Juga : BUMDes mencerdaskan desa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun