Mohon tunggu...
Usaha Desa
Usaha Desa Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Borneo Be, dari Kalimantan Untuk Indonesia

16 Februari 2016   11:00 Diperbarui: 16 Februari 2016   12:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun lalu keindahan manik-manik khas Dayak Kalimantan yang lebih dikenal sebagai mutu manikam lebih bergaung di hati orang-orang manca negara. Padahal keindahan produk aksesori ini adalah salahsatu keelokan tanah Borneo. Hingga muncullah Lia Puji Lestari, lulusan perguruan tinggi yang langsung membangun Borneo Be, sebua h brand fashion aksesori yang tidak hanya menjual fashionaling, tetapi juga budaya Dayak Kalimantan.

Borneo BE didirikan Lia setelah lulus dari kuliahnya, 2002 lalu. Lia memoles keahlian para pengrajin mutu manikam dan hanya dalam bebrapa bulan saja, aksesori mutu manikam Lia mulai mendapatkan tempat di hati para remaja di berbagai pelosok negeri. Ada beragam aksesori yang dijual dara cantik itu mulali dari tas, kalung, gelang, dream catcher dan lain-lain. Semua produknya itu 90 persen terjual melalui penjualan online yang dilakukan Lia. Websitenya yang indah membuat lapak aksesori khas Borneo itu ramai dikunjungi orang.

Seperti Usaha Kecil dan Menengah lainnya, awalnya Borneo Be kebingungan dengan cara menjual produknya. Hingga akhirnya memuutuskan mengikuti berbgai kursus marketing yang banyak digelar orang dimana-mana. Dalam waktu satu bulan saja perempuan muda ini mendapat banyak asupan mengenai bagaimana menjual produk. Lalu dipilihkan online sebagai media berjualan. Hasilnya produk-produk Indonesia itu mendapatkan para pembelinya. Kini penjualan melalui online mampu menciptakan 90 persen transkasi dan hanya 10 persen yang  melalui pembelian langsung.

Yang menarik, sejak awal mendirikan Borne Be, Lia tidak hanya berorientasi profit melainkan juga punya keinginan luhur yakni membawa eksotisme suku Dayak di selurih Indonesia. Lia ingin budaya Dayak dikenal utamanya oleh publik remaja dalam negeri.  Pelan tapi pasti, visi Lia mendapatkan jalannya. Produk-produk Borneo Be mulai merambah berbagai wilayah dan duta budaya yang dilakukan produk ini mulai menunjukkan hasilnya. Puluhan juta Lia dapatkan dari transaksi jutaan dalam sebulan.

Keindahan Borneo Be dan pesan mora yang dibawanya membuat produk ini mampu menancakan brand uniknya sendiri. Karenya Borneo Be juga mendapat apresiasi yang besar dari para pegiat aksesori dan fesyen di Indonesia. Saat ini Borneo Be mulai digandrungi para perancang busana dan fesyen dan sering digandeng mereka untuk berpameran bersama. Borneo Be, dari Kalimantan untuk Indonesia.

Baca Juga : Borneo Be, Keindahan Aksesori dan Budaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun