Mohon tunggu...
Usaha Desa
Usaha Desa Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Boneka Kaus Kaki yang Membahana

10 Februari 2016   17:11 Diperbarui: 10 Februari 2016   17:43 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

Benarkah melahirkan usaha yang sukses harus dengan ide yang hebat? Lia Nirawati, 24 tahun dan suaminya Ahmad Nurhadi, 28 tahun, membuktikan sebaliknya. Pasangan jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu memilih boneka kaus kaki sebagai pilihan usahanya dan mereka membuktikan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dijalankannya berkembang pesat kini.

Sebelum berakrab ria dengan kaus kaki, mereka sudah mencoba berbagai bisnis mulai jualan batik hingga memproduksi sepatu lukis, semuanya kandas. Lalu Lia melirik kaus kaki dan mulai membuat disain boneka. Beberapa teman menyatakan unik, lucu dan layak jual. Lia memantapkan diri. Dia mulai berbelanja beragam bahan seperti dakron, benang, pernak-pernik, aneka kancing dan kaus kaki eceran beragam warna.

Tak butuh waktu lama bagi pasangan muda ini memasarkan boneka ciptaan mereka. Mematok harga Rp. 30 ribu hingga 140 ribu per biji, boneka mereka segera menarik minat banyak orang. Memasang nama Nay Gadabra, produk-produk Lia terus berkembang. Tak hanya disain dan bentuknya yang kian menawan tetapi mereka juga memproduksi gantungan kunci, gantungan handphone, tempat handphone dan pernik lainnya. UKM ini semakin mengibarkan sayapnya.

Dibantu beberapa orang pasangan ini menjadikan rumahnya di Dusun Dusun Jomblang, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta sebagai tempat produksi sekaligus etalase berjualan UKM-nya. Agar angka penjualan segera meroket mereka lalu menyewa tempat di Jl Gejayan Kota Yogyakarta yang ramai itu. Terbukti, angka penjualan terus melesat.

Dibantu beberapa orang Lia mampu menciptakan 15 boneka dan puluhan pernik kecil lainnya. Nay Gadabra juga menerima pesanan sesuai selera konsumen. Biasanya, pesanan mereka selesaikan selama seminggu saja. Pada saat banyak pesanan Lia bisa menambahkan tenaga kerja untuk membantunya menyelesaikan benda-benda mungil nan lucu itu.

Baca Juga : Boneka Kaus Kaki Lia-Nurhadi

Nurhadi yang kebagian mengurus pasar memanfaatkan jaringan online untuk menggeber penjualan.Utamanya memanfaatkan Facebook, instagram, tweeter da n beberapa medsos lain. Kreativitas pasangan muda ini juga sudah mendapatkan liputan yang luas dari berbagai media.  Hasilnya, produk ciptaan istrinya segera mendapatkan peminat dari banyak orang di berbagai kota.

Kini dalam sebulan mereka mengantungi omset minimal Rp. 10 juta dengan keuntungan hampir 100 persen. Dalam kondisi yang ramai mereka sampai kewalahan menerima pesanan. Untuk menambah kapasitas usahanya, mereka terus berkreasi menciptakan beragam disain baru terus-menerus agar mampu memikat hati konsumen lebih luas. Pasangan ini membuktikan ide sederhana itu bisa menghasilkan karya luar biasa.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun