Mohon tunggu...
DRM Delapan
DRM Delapan Mohon Tunggu... wiraswasta -

BerDaRah => Belajar Dari Sejarah Masih tahap belajar & membaca tulisan-tulisan kopasianer. Maaf jika komentar-komentar saya tidak berkenan dengan anda. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi yang Memudahkan

11 Juli 2014   04:53 Diperbarui: 29 September 2015   03:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat dari perjalanan dan pengalaman ber-demokrasi yang telah kita lalui bersama terutama saat Pilpres 2014 ini , ada hal-hal menarik yang saya dapatkan :

    1. Banyaknya Partai-partai dengan dasar pemahaman dan tujuan berbeda dapat ber-fusi membentuk satu poros guna mendukung calon presiden.
    2. Mudahnya pemilih menentukan pilihan yakni nomor satu atau nomor dua.
    3. Biaya pelaksanaan pemilu yang relatif hemat dari sisi pelaksaan karena hanya satu putaran, hematnya biaya pencetakan surat suara, dsb.
    4. Bagi saya yang hanya sebagai pemilih bukan partisan salah satu partai akan lebih mudah mendalami kelebihan dan kekurangan masing-masing calon ( hanya ada 4 sejarah hidup dan track record yang harus saya dalami sebelum saya menentukan pilihan )
    5. Para calon dan juga poros pendukungnya akan berusaha menampilkan hal-hal terbaik yang mereka punya terlepas apakah itu kenyataan atau sekedar pemanis buatan. Namun itu semua akan teruji selama masa-masa pra kampanye, kampanye dan post kampanye.


Melihat dari kebaikan dan kelebihan dari demokrasi yang di lakukan oleh hanya 2 kubu, mengapa kita tidak mengadopsi opsi ini untuk kemudahan demokrasi kita kedepannya?

Memang bila dihadapkan dengan opsi peleburan sekian banyak partai menjadi hanya 2, akan banyak pihak-pihak yang merasa keberatan dengan seribu satu alasan. Namun seperti yang selalu di kemukakan oleh para ahli bahwa "harus selalu menimbang apakah manfaatnya lebih banyak dari mudharat-nya", saya meyakini benar bahwa opsi demokrasi di Indonesia dengan hanya memiliki 2 partai lebih banyak manfaatnya.

Bahkan Tuhan sendiri hanya memberikan 2 pilihan untuk kita menggunakan kebebasan kita selama kita hidup di dunia; ikut perintahnya atau tidak ikut perintahnya. Dan bahkan Dia hanya memberikan 2 pilihan buat kita untuk tinggal kelak, apakah di Surga atau Neraka.

Demokrasi sesunggunya untuk memudahkan warga negara menentukan pilihan dan tidak di bingungkan dengan banyaknya pilihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun