Teruntuk dikau pujaan yang selalu aku bawa dalam pimpiku
Tak adakah sedikitpun namaku terbesit dalam fikiranmu, atau hanya bayangku saja
Aku begitu mencinta hingga tak sadar bahwa logikaku telah jauh tertinggal oleh rasa yang mendominasi
Khayalku terlampau tinggi untuk bisa bersamamu
Aku bahkan begitu yakin akan rasaku
Tapi aku tak berfikir tentang rasamu, rasa yang tidak mampu aku jamah oleh mata kasarku yang hanya didikte oleh kebutaan cintaku
Mungkinkah hanya aku saja yang mencinta disini
 Jangan membuatku begitu konyol dihadapanmu
Aku bukannya tak ingin berlutut untuk mempertemukan belahan rasa yang telah kubangun
Namun aku begitu takut andai aku salah menempatkannya
Begitu jelas kuperlihatkan inginku memilikimu