Tentang Renjana
Naskah awal beraja aslinya berjudul "1001 Puisi Laksmi", sesuai nama tokoh utama di novel itu, yaitu Tra Laksmi.
Bukan hal mudah naskah itu bisa sampai ke Penerbit Grasindo hingga diputuskan untuk diterbitkan mereka. Ada banyak hal lain yang harus saya rampungkan. Antara lain mengganti judul.
Saat itu editor saya bilang, judulnya mirip kumpulan puisi. Nanti malah dikira kumpulan puisi beneran, padahal bukan sama sekali. Itu novel yang memang ada banyak puisi sebagai pemanis dan pemancing aura romantisnya.
Maka, malam itu bersama seorang teman, kami sempat begadang sepulang dari sebuah acara di Jakarta. Besoknya deadline untuk judul yang diminta.
Harus menarik dan bikin orang penasaran.
Setelah banyak cerita sana sini, si teman yang tahu sekali saya memang senang memandang langit dan belum pernah melihat bintang jatuh alias binta beralih yang merupakan arti dari beraja, akhirnya menguatkan saya untuk menggunakan satu frase itu saja buat judul.
"Seperti kalau bintang jatuh katanya bisa ngucap harapan baik, semoga bukumu juga diterima baik oleh pembaca..."
Dan, saya sungguh bersyukur, November 2002 novel pertama saya ini diterbitkan oleh Gramedia Widiasara atau Grasindo. Februari 2003 dibuatkan launching, ternyata novel yang katanya unik itu sangat diterima oleh masyarakat baca. Tanggapan positif menjadikan pula aura positif luar biasa bagi saya.
Ada saja bentuk tanggapan baik yang kemudian saya dapat.