Dengar langsung dari si mbak, dia selalu ditanya sama seorang teman kos kenapa badan si mbak tetap kurus dari dulu.
Si mbak jawab karena memang begini dari sananya.
Si teman masih penasaran. Dia pun bertanya selama ini si mbak makan apa saja dan hal lain yang berhubungan.
Ini pertanyaan kesekian kali sebab si teman memang ingin kurus.
Padahal menurut kami, tubuhnya oke-oke saja.
Malah nggak kebayang dengan struktur bagian dan bentuk tubuhnya itu kalau tiba-tiba kurus.
Bisa aneh nanti...
Lalu kemarin, sebab sama-sama menikmati liburan, seharian kami di rumah saja.
Seperti biasa saya beberes dan berusaha menikmati hari.
Sekitar jam 10 sampai menjelang malam, si tetangga dan temannya ngobrol. Suaranya yang keras, mau nggak mau membuat saya ikut mendengar.
Dan, semua obrolan itu tidak jauh dari makanan.
Jenis makanannya pun tidak jauh dari perdagingan.
Walah....
Di sela obrolan, mereka juga menikmati makanan yang dibeli secara online selama rentang waktu ngobrol itu.
Nyaris nggak berhenti.
Bahkan ketika saya sudah di dalam kamar saja, dari arah dapur terdengar orang memasak sesuatu. Padahal yang lain juga di kamar  atau keluar dan si mbak sedang sholat.
Ya siapa lagi...
Setelah sepi, si mbak dan saya ngomentarin semua kejadian.
"Susah ya Neng, pengen kurus, tapi doyannya makan melulu. Daging-dagingan pula..."
Saya ketawa saja...
"Jadi, enak kayak kita aja gitu, Mbak? Dari dulu kurus. Susah gemuk..."
Gantian si mbak yang ketawa. "Mau kurus, gemuk, yang penting sehat dan tahu kondisi badan sendiri aja, Neng..."
Bener banget.
Pinter si mbak teh...
#katanjar #anj2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H