Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saya Marah Biar Kamu Ngerti

31 Mei 2021   08:11 Diperbarui: 31 Mei 2021   08:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dan Pengolahan dokpri

Sudah berkali-kali saya bilang kalau ngobrol malam nan sunyi tuh (apalagi subuh) jangan keras-keras dan di depan kamar. Saya bisa kebangun dan nggak bisa tidur lagi.
Kan sebel banget ya....

Suara si mbak yang stereo dan susah mono itu bisa membuat saya melek kalau tiba-tiba dia melakukan hal itu. Pas puasa kemarin malah tidak terlalu terganggu karena hanya bunyi dia bersiap masak saja. Jarang bersuara mulut.
Sesekali ada obrolan, cuma sebentar dan tidak stereo.

Hari itu, saya sakit kepala. Maka tidurnya rada tidak nyenyak.
Sedang berusaha untuk terlelap, suara si mbak sekali membuat saya tersadar. Lalu, masih berusaha tidak melek.
Tapi kedua kali suara itu menggelegar, mata saya mulai terbuka.
Sampai ada tawa dan obrolan di jam-jam yang sunyi senyap itu benar-benar tidak bisa membuat saya tertidur lagi.

Sesaat bunyi azan terdengar, justru keramaian depan kamar sudah tidak apa. Kembali sunyi sepi.
Lalu saya?
Malah sedang berusaha keras kembali mengatupkan mata diantara sisa sakit kepala.
Daaannn.... Tidak berhasil saudara-saudara....

Akhirnya begitu matahari sudah menyembul saya kudu bangun dengan wajah cemberut dan menahan marah.
Orang-orang yang melihat, termasuk si mbak mungkin tahu ekspresi kekesalan saya ini. Apalagi kemudian saya sengaja setel radio keras sekali.
Bukan kebiasaan saya selama ini nih....

Selama beberapa hari itu, saya sengaja mendiamkan si mbak.
Kalau pulang, masuk kamar, nggak ada komunikasi yang biasanya pasti ada aja yang kita obrolin.
Aneh memang.
Saya juga merasa kok hehe
Tapi, saya juga sudah nggak ngerti mesti gimana lagi bilang.
Berulangkali diomongin dengan baik-baik, masa iya sebagai orang dewasa nggak bisa atau mau mengerti juga sih?

Apa yang waktu itu saya ekspresikan spontan saja.
Sekarang sih sudah enggak dong...
Cape juga diem-dieman serumah.
Semoga setelah kejadian tak menyenangkan itu, bisa membuat saling lebih mengerti.
#katanjar #anj2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun