Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Puisi) Izinkan Menulis Namamu

17 Juni 2019   08:42 Diperbarui: 17 Juni 2019   08:53 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Izinkan aku menulisi namamu di relung kalbu,
tanpa hiasan mewah,
tanpa bentuk nan indah
Namamu hanya tertulis dari bolpoin biasa. Bisa kau beli di pasar
atau yang tergeletak di meja
Kalau namamu terlihat begitu meraja
itu karena tintanya dari semburat senja
yang sengaja kupetikkan dari taman hati
yang kuyakini telah lama menari-nari, meminta izinku terpenuhi

Izinkan aku menulisi namamu di relung kalbu
Kan kujaga utuh agar tinta senja yang kupetikkan tadi
tak meleleh disentuh mentari
atau berdebu dibawa angin.
Tapi...
Mungkinkah kau izinkan?
Sementara langit malam yang kuharap sama kau pandang,
tak memberi jawab. Berbisik pun tiada sudi, Bahkan bintang
yang pernah kau tunjuk,
kini membikinku meragu, takut dan semu
Lalu...?

(dari novel "Kidung, senandung cinta untukku" halaman 256 - Grasindo 2004)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun