Mohon tunggu...
Eric 'Benzol' Adhijaksa
Eric 'Benzol' Adhijaksa Mohon Tunggu... -

Simple dan kaga Muluk Muluk coy....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Susahnya Masyarakat Indonesia Menerima Musik Underground

30 September 2010   10:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:50 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rambut gondrong, bertatto pula, tampang sangar kaya preman pasar, begajulan, berpakaian serba hitam, dan memakai aksesoris yang aneh seperti kalung pentagram (bintang terbalik)... Itulah gaya ciri khas dari komunitas anak Metal! Musiknya keras, tidak beraturan rif-rif gitarnya, gebukan drumnya juga sulit di cerna dan vokalnya yang "ngegaung" kaya singa bikin orang awam males mendengarkan atau menerima musik ini..

Ya itulah ciri khas dari musik beraliran keras atau yang lebih familliar lagi adalah underground!!!

Bagi beberapa orang yang awam tentang musik, aliran ini cenderung di bilang musik orang gila atau musik sesat!! Kenapa meraka beranggapan demikian??? Apa sudah mendarah daging biasa mendengarkan musik pop atau dangdut, atau mereka menganggap aliran ini suatu hal yang tabuu???

Jawabannya pun variatif dari mereka setelah mendengar aliran ini.

Yah memang, musik kami keras tapi tak berarti jiwa kami keras juga. Kehidupan kami normal seperti biasa, bekerja, kuliah bahkan sampai ada yg menjadi dosen! seperti potongan lagu seurius "...Rocker juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan... pisau belati!!!" seperti itulah gambaran dari individual kami...

Pop, jazz, dangdut, keroncong, rock, gambang kromong dsb sama seperti kami! Yang membedakan hanya gaya, tampilan dan tempo alur musik!!

Buat masyarakat yang belum mengerti / paham musik kami, tolong di perhatikan lagi. Jangan memandang kami sebelah mata atau seperti orang pengagguran yang begajulan dan bagai anak putus sekolah!!!

Terimalah musik kami...

terima kasih dan salam m/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun