Mohon tunggu...
Benz Nainggolan
Benz Nainggolan Mohon Tunggu... -

Civil Engineering UNTIRTA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nyontek, Dipelihara atau Diberangus??

24 Mei 2011   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:17 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menarik, setelah tulisan saya yang pertama, muncul sebuah tulisan tandingan dari Kompasianer berjudul "Kuliah Harus Nyontek", yang isinya mengatakan kalau budaya mencontek itu sudah biasa dan telah mengakar apalagi di kampus-kampus ternama semacam UI, ITB, ITS, UGM. Saya sungguh shock dibuatnya. Ya betapa tidak, dalam tulisanya sang penulis (selanjutnya saya sebut "abang") telah mengungkapkan bahwa di Universitas sekaliber UI, ITB , ITS, UGM pun ternyata contek-mencontek juga membudaya.  Sulit dipercaya memang, tetapi melihat latar belakang abang ini yang pernah kuliah di ITS saya jadi agak sedikit percaya. Tak hanya itu abang ini  pun mengungkapkan berbagai alasan, mengapa menurut dia mencontek itu perlu bahkan harus dilakukan.  Salah satunya adalah karena pendidik di Perguruan Tinggi ternama ini kebanyakan dosen dosen Killer dari bergelar Doktor sampai Profesor, dan kalau tidak nyontek maka banyak mahasiswa yang tidak lulus. Aneh kok  bisa abang ini berpikir demikian, apa banyak orang-orng yang juga berpikir seperti abang ini, menghalalkan "mencontek" karena ketidakmampuanya . Semoga saja tidak.

Sungguh alangkah bobroknya generasi muda bangsa ini, kalau ternyata apa yang diungkap abang ini tentang budaya mencontek mahasiswa di Perguruan Tinggi ternama benar adanya. Karena sebetulnya merekalah generasi muda bangsa. Suatu bangsa akan maju, jika memiliki generasi muda yang bermutu. Lah kalau generasi mudanya hoby mencontek, apa negeri ini akan kita biarkan menjadi Negara Pencontek??

Apapun alasanya, sudah tentu mencontek adalah kecurangan yang tidak sepantasnya kita lakukan. Tidak ada pembenaran atas kecurangan ini. Sebagai orang yang beradab, kita juga mengakui bahwa mencontek sungguh tidak dibenarkan.

Di tulisan saya yang pertama, saya mengatakan bahwa budaya mencontek di bangku kuliah, adalah akar dari budaya korup di negeri ini. Mencontek dengan Korupsi secara teknis memang berbeda, namun secara essensi sama yakni mengambil hak orang lain, demi kepentingan dirinya sendiri. Kebiasaan mencontek inilah yang membuat otak kaum terpelajar berpikir bahwa kegiatan mencontek adalah sesuatu yang lazim dan diwajarkan.  Akhirnya setelah lulus, dan bekerja di pemerintahan dimana gejolak godaan untuk korupsi sangat besar, mereka jatuh dan terseret dalam pemikiran bahwa korupsi adalah wajar.

Kedengaranya apa yang saya katakan ini memang terkesan lebay, tetapi mari kita buka mata kita. Akankah bangsa ini kita biarkan terus berjalam ke ambang kehancuran? Saya yakin tidak satu pun diantara kita termasuk saya tidak pernah mencontek seumur hidupnya. Saya tidak mau munafik, saya akui saya pun pernah melakukanya, tetapi mari kita memandang ke depan bukan ke belakang. Kita harus kikis habis kebiasaan buruk ini. Budaya nyontek tidak boleh dipelihara, tetapi harus diberangus. Jadilah bangsa yang cerdas dan bermartabat, tentu semua berawal dari diri kita sendiri. Untuk Indonesia yang lebih baik.

Salam Hangat

Beny C. Nainggolan

Akademisi UNTIRTA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun