Mohon tunggu...
Beny Suryadiningrat
Beny Suryadiningrat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Be Social Teknologi (BST), Bro Social Networking (BSN)

Marketing, Menulis, Traveling, Governance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Desa Wisata Bisa Kokoh Jangka Panjang Riset dengan Pra-Prca!

26 Desember 2023   14:36 Diperbarui: 26 Desember 2023   14:44 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kembali lagi ke jalur fokusnya.. Hahaha ..!!

Participatory Rural Communication Appraisal (PRCA) adalah salah satu metode lapangan yang bisa digunakan untuk menganalisis suatu masalah yang mengenai pembangunan yang terdapat pada suatu komunitas tertentu. Di lapangan, salah satu contoh dari penerapan PRCA adalah ketika pemerintah pusat berencana menciptakan sebuah destinasi wisata di lokasi tertentu dan mengajak para warga sekitar yang ada di lokasi tersebut untuk bekerja dalam kegiatan dan konstruksi yang bisa diberikan di lokasi tersebut.

PRCA adalah salah satu bentuk dari usaha penyelesaian masalah yang dilakukan dengan mengajak secara langsung masyarakat untuk terlibat dalam pencarian solusi tersebut. Tujuan utama dari pengunaan metode tersebut adalah untuk menciptakan komunikasi intensif dari masyarakat sehingga pembuat rancangan bisa menganalisis segala bentuk pengetahuan dan solusi yang diberikan oleh masyarakat dan menciptakan solusi bersama yang bisa menyelesaikan masalah secara nyata dan efektif.

Participation Rural Communication Appraisal (PRCA) diperkenalkan pertama kali pada 1994 adalah sebuah metode riset komunikasi yang menggunakan teknik visualisasi, wawancara, dan kelompok kerja berbasis lapangan untuk menghasilkan informasi. Metode PRCA atau Participatory Rural Communication Appraisal, merupakan metode lapang yang sering dilakukan untuk menganalisis masalah komunikasi untuk pembangunan pada level komunitas yang menggunakan teknik visualisasi berbasis lapangan, wawancara dan kerja kelompok untuk menghasilkan informasi yang digunakan sebagai pertimbangan perancangan pengembangan untuk memastikan relevansi. PRCA juga digunakan untuk mempromosikan keterlibatan kelompok interaksi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Hasil PRCA ini nantinya digunakan untuk merencanakan program komunikasi sebagai upaya pengembangan baru atau untuk meyesuaikan proyek yang sedang berjalan.

Juga merupakan suatu alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur sejauh mana partisipasi masyarakat dalam program atau proyek komunikasi pembangunan pedesaan. Ini membantu dalam mengevaluasi tingkat partisipasi, pengaruh, dan efektivitas komunikasi dalam upaya pengembangan pedesaan. Alat ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti akses informasi, keterlibatan masyarakat, dan interaksi komunikasi. Penerapan Participation Rural Communication Appraisal (PRCA) di lapangan melibatkan beberapa langan berikut, seperti:

1. Penilaian partisipasi : Mengidentifikasi sejauh mana masyarakat pedesaan terlibat dalam komunikasi terkait pembangunan atau program-program yang ada.
2. Pengumpulan data: Melakukan survei, wawancara, atau pengamatan untuk memahami persepsi, pemahaman, dan tingkat partisipasi masyarakat terhadap program-program tertentu.
3. Analisis data: Menganalisis data yang terkumpul untuk menilai tingkat partisipasi masyarakat, mengidentifikasi kendala atau hambatan yang mungkin dihadapi, dan mengevaluasi efektivitas komunikasi yang ada.
4. Perbaikan dan implementasi: Berdasarkan hasil analisis, mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program-program pembangunan di pedesaan.
5. Evaluasi Kegiatan: Tahapan penting yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, berkembang dan majunya sebuah Desa Wisata tergantung bagaimana kerja sama yang dibangun Antara Pemerintah Desa dan masyarakat secara keseluruhan. Harapannya, ada masukan dan saran dari evaluasi kegiatan.

Contoh yang saya ambil dari lingkungan pengalaman pribadi dengan konteks pengurangan sampah di lapangan dengan menerapkan Metode PRCA yang dapat membantu merancang dan mengimplementasikan strategi pengurangan sampah yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. Karena terdapat masalah terkait sampah yang menumpuk. Pemkot melalui pengurus tiap RW melakukan pemetaan sosial dengan mewawancarai warga, teridentifikasi lokasi-lokasi yang rawan terhadap tumpukan sampah dan pemahaman masyarakat terkait permasalahan sampah. Kemudian Pemkot bersama tokoh masyarakat selanjutnya mengadakan sebuah pertemuan untuk membahas permasalahan tersebut untuk mencari solusi bersama. Kemudian dilanjutkan dengan penyebaran pamflet dan penyuluhan intensif terhadap warga mengenai pengenalan bank sampah sebagai salah satu solusi untuk mengurangi hal tersebut. Kegiatan dan evaluasi juga dilakukan rutin sebulan sekali untuk memastikan keberlanjutan dan dampak positif program bank sampah dalam menanggulangi permasalahan tumpukan sampah di daerah tempat saya tinggal.

Begiupun dengan Desa Wisata merupakan contoh konkret lainnya yang sedari awal dibahas berupa penerapan Participactural PRCA dalam mengukur sejauh mana komunitas lokal terlibat dalam program pariwisata berkelanjutan melalui wawancara, kuesioner, atau diskusi kelompok untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang pandangan dan tingkat partisipasi mereka. Kemudian, pemetaan dan data informasi ini dapat digunakan untuk menyesuaikan strategi komunikasi yang lebih baik untuk mendukung partisipasi yang lebih besar dari masyarakat dalam program tersebut.

Dari insentifitas komunikasi akan menimbulkan pemberdayaan masyarakat, PRCA dapat digunakan untuk memperkenalkan metode partisipatif kepada praktisi budaya di tingkat desa, seperti pengusaha kuliner lokal, peternak burung langka, pengrajin boneka, dan tokoh masyarakat, untuk memperkuat kapasitas mereka. Perencanaan Pembangunan Pedesaan, PRCA dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk melibatkan masyarakat pedesaan dalam perencanaan dan pengelolaan proyek pembangunan, seperti yang terlihat dalam kasus Musrenbangdes yang melibatkan tokoh agama dan masyarakat dalam pengelolaan pembangunan di desa. Sungguh ilmu ini ampuh, rekan teman Sosiologi harusnya berbangga dengan kelimuwannya, mereka para Sosiolog terkesan tidak membutuhkan 'panggung' untuk tampil sebagai team terdepan dengan apresiasi dan pujian. Justru mereka adalah scientis, inisiator, motor gerak, awal dan kawal dari sebuah fenomena yang baik ini, bukti baik dari ladang keilmuwan adalah menjamurnya Desa Wisata di Negara ini.

Dalam praktik desa wisata, PRCA dapat digunakan untuk mengajak partisipasi dari masyarakat desa secara keseluruhan dalam setiap kegiatan untuk mengembangkan wisata berbasis masyarakat. Hal ini termasuk menganalisis potensi, menyusun perencanaan, menyusun rencana kerja, dan evaluasi bersama semua pihak yang terlibat. Selain itu, terdapat juga contoh penerapan PRCA dalam pemberdayaan pemuda pada sektor gerak desa wisata, di mana metode photovoice prmosi digunakan sebagai bagian dari PRCA untuk memberdayakan pemuda di desa tertentu. Melalui efek yang dirasakan partisipan, PRCA dapat mengarah pada perubahan diri partisipan dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang merangsang tindakan atau menciptakan perubahan sosial di tingkat komunitas. Dengan demikian, PRCA telah terbukti efektif dalam menganalisis masalah komunikasi untuk pembangunan pada level komunitas dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembangunan di berbagai sektor, seperti desa wisata dan pemberdayaan pemuda pada desa wisata.

Contoh-contoh di atas menggambarkan bagaimana PRCA dapat dimanfaatkan untuk mendorong keterlibatan masyarakat dan memberdayakan penduduk lokal dalam proses pembangunan Desa Wisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun