[caption id="" align="aligncenter" width="700" caption="Indonesia Ibu Pertiwi"][/caption] Dimana kita bisa menemukan hutan kembali, yang tak digunduli, yang tak dihabisi. Entah itu untuk kayunya, atau dikonversi menjadi hutan sawit yang bahkan pemodalnya belum tentu warga negara Indonesia. Saya rasa tidak perlu banyak berargumen dan menyajikan secara panjang lebar masalah dan fakta. Saya rasa kita tahu masalah utama di abad ini, LINGKUNGAN. Hal yang meresahkan melihat isu Lingkungan ini bukan isu yang terlalu dikhawatirkan banyak orang. Mungkin juga jika saudara membaca tulisan saya ini, saudara hanya merasa sedikit prihatin dan pada akhirnya kembali mengikuti arus hidup saudara sendiri. Syukur jika ada yang berbagi keresahan bersama. Oleh karena sedikit rasa pesimistis saya, maka saya dengan optimis akan membahas mengenai sebuah album kompilasi yang dikeluarkan oleh Greenpeace. Album ini berisi lagu lagu kontribusi dari band, yang selaras dengan tema yang dibawa, Indonesia adalah Pertiwi. Dirilis pada 21 September 2014 bertepatan pada Hari Perdamaian Internasional, album Green In Peace Compilation bukan dalam bentuk fisik tapi digital dan bisa diunduh GRATIS di greeninpeace.com Begini kutipan pengantar dari albumnya :
Indonesia menyebut dirinya sebagai Pertiwi, sang ibu Bumi, jelmaan laksmi, dewi kekayaan, kesuburan, kemakmuran, keberuntungan, kecantikan, keadilan dan kebijaksanaan. Sedang kita, manusia, adalah Oedipus yang serakah ingin menguasai, memperkosa Ibu yang membagi tubuh dan rohnya.
Sebuah kata yang menikam nurani, bahwa kita sebagai anak telah memperkosa Ibu kita sendiri. Pengantar singkat yang menunjukkan kita sebuah keresahan, sebuah masalah yang harus kita perhatikan lebih dari masalah lain. Sejenaklah kita lupakan beban ekonomi, sejenaklah kita lupakan berita ketika KPK menangkap koruptor yang baru lagi. Sejenak kita santaikan badan, tenangkan pikiran dan dengarkan lagu lagu dari album kompilasi ini. Saya tidak terlalu mengerti aliran musik, namun di dalam album ini terdapat 12 penyanyi / band yang masing masing memiliki aliran dan jenis musiknya sendiri (reggae, rock, grunge, jawa, dsb). Keduabelasnya masing masing memberikan narasi sesuai dengan gayanya sebuah refleksi atas keresahan dan apa yang telah manusia perbuat terhadap Ibu Pertiwinya sendiri. Dimulai dari lagu nan gelap dan lirih, Sisir Tanah – Bebal, yang mengecam perusakan lingkunga dengan analogi, “jika bumi adalah ibu, kita manusia memperkosa ibunya”. Tony Q Rastafara – Bumi Menunggu, dengan nuansa reggaenya. Lagu ini bercerita dan mengingatkan kita tentang lapindo, tentang kekeringan di banyak daerah sawah, dan menasehati kita untuk menyayangi bumi. Negeri Lumut – Jenggala, lagu dengan alunan musik blues, mencoba mengambil sudut pandang manusia yang hidup dan dekat dengan hutan. Speak Up – Puisi Bumi, yang mengingatkan para manusia untuk mebuka mata atas bumi yang merupakan titipan kepada kita. Pandai besi –Hujan Jangan Marah yang menceritakan hujan yang tak kunjung datang. Hujan jangan Marah. Besok Bubar – SPM dengan power mengandaikan manusia sebagai Senjata Pembunuh Massal bagi bumi. Spank – Muhammad Ali. Lagu ini mungkin tidak berkaitan secara erat dengan lingkungan, namun yang dapat kita petik bahwa seperti Muhammad Ali, harus tangguh berani bangkit. Kalah menang bukan masalah utama. Dendang Kampungan – Mentari. Lagu yang mengingatkan kita akan nilai yang mendarah daging, yamg menjadi salah satu sila pancasila. Nilai Persatuan. Filastine – Murka. Dengan lirik berbahasa jawa yang kira kira menggambarkan keadaan dalam kemurkaan. Iksan Skuter – Is Dei, salah satu favorit saya, yang mempertanyakan kebenaran dan kedok asli dari perbuatan keji yang berlandaskan nama Agama. Navicula – Love Bomb, yang mengajak kita untuk memulai perubahan dengan Love Bomb di hati kita. Dan Terakhir lagu energik dari Auman – Viva Rimau Rimau yang membeberkan kisah Harimau Sumatera yang pada akhirnya tersingkirkan dari habitat aslinya. Keduabelas karya musik ini menunjukkan keadaan lingkungan Indonesia yang semakin terpuruk. Adapun keduabelas lagu ini akan dijadikan pesan singkat untuk presiden dan wakil presiden terpilih Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla agar 100% melindungi kekayaan alam ,lingkungan, dan masyarakat Indonesia. Akan menjadi sebuah langkah bagi kita dengan ikut mendownload dan menghayati lagunya dan mulai memberikan kesadaran kita kepada ibu pertiwi tercinta. Salam Nusantara!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H