Aktivitas jualan online sekarang ini makin populer. Ini sejalan dengan makin banyaknya orang yang menggunakan gadget untuk kegiatan sehari-hari. Bahkan bukan hanya  soal banyaknya pengguna, tetapi juga lamanya durasi penggunaan gadget. Oleh karena itu, jualan online bisa menjadi upaya mempromosikan produk yang cukup efisien dan efektif.
Jualan online memiliki beberapa keunggulan dibandingkan berjualan secara konvensional, yakni bisa terhubung dengan calon konsumen yang banyak jumlahnya. Kelebihan lainnya adalah lebih hemat. Dengan gadget yang kita pakai sehari-hari dan akun media sosial serta marketplace yang diperoleh gratis, kita bisa segera menjual produk secara online.
Meski begitu, apakah segenap pelaku usaha UMKM menguasai teknik berjualan online ini? Meski banyak yang memiliki smartphone, tampaknya masih ada beberapa yang belum begitu paham bagaimana cara menjual produk secara online. Padahal, berjualan online perlu dipelajari agar tidak tertinggal jauh dengan pelaku UMKM lainnya yang lebih dulu berjualan online.
Ini artinya ada beberapa dari mereka yang perlu dilatih dalam berjualan online, baik memanfaatkan media sosial maupun marketplace.
Pelatihan untuk Pedagang Pasar
Peluang jualan online ini menjadi perhatian juga oleh Disperindag Kota Yogyakarta. Menurut berita dari koran Tribun Jogja 31 Januari 2019, pihak Disperindag Kota Yogyakarta aka memberikan pelatihan kepada pedagang pasar tradisional.
Pelatihan ini nantinya juga sebagai upaya untuk mendukung aplikasi dodolan.jogjakota.go.id yang disiapkan Pemkot Yogyakarta. Itulah yang dijelaskan oleh Kepala Seksi Pengembangan Disperindag Kota Yogyakarta, Dwinanto Sujatmiko.
Pelatihan jualan online ini perlu digencarkan untuk pelaku UMKM di Jogja. Peluang jualan online juga menjadi perhatian seorang Bambang Soepijanto yang kini mengajukan diri sebagai calon DPD DIY. Apalagi, Bambang memiliki program yang mendukung kemajuan UMKM, yaitu "Meningkatkan usaha menengah, kecil dan mikro untuk semua sektor".
Melalui halaman media sosialnya, Bambang secara khusus memperhatikan perkembangan ekonomi kreatif yang penjualannya masih konvensional dan belum merambah ke marketplace. Namun Bambang bisa memahami lantaran masih perlu adanya adaptasi karena berjualan dengan internet membutuhkan strategi yang berbeda dengan cara-cara tradisional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H