Mohon tunggu...
Bento Oye
Bento Oye Mohon Tunggu... -

seorang nasionalis biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bisnis 'Esek-esek' Polisi

3 Januari 2013   20:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ok sip..." kata Pak B sambil menyerahkan berkas plus uang. Mungkin beberapa orang yang antri di depan loket juga tidak tahu kalau ada saya barusan protes uang kertas 'esek-esek' dan uangnya dikembalikan.

Saya sengaja tidak protes teriak-teriak. Saya gak mau sok jagoan. Sok anti pungli. Saya malas ribut-ribut. Seorang pembayar kertas 'esek' lain yang sempat saya provokasi untuk minta uangnya kembali jawabnya simpel,"Diikhlaskan mas. Nggak berani."

Saya yakin praktek pungli semacam itu terjadi di Samsat lain di Indonesia. Saya yakin, pimpinan 'meresetui' praktek semacam itu, seperti pungli di pengurusan SIM dan lainnya. Saya yakin pejabat eksekutif dan legislatif juga tahu adanya praktek semacam itu. Saya yakin di instansi lain pun terjadi hal yang sama, pengurusan paspor, sertifikat dll.

Barangkali satu dari pembaca Kompasiana adalah anggota IPW sehingga dapat menindaklanjuti hal ini. Saya kira seruan atau teguran dari IPW teramat sangat lebih efektif dibanding kalau saya teriak-teriak sama Petugas yang juga cuma disuruh atasannya. Korupsi sistematis. Pungli sistematis. Maka saya pesimistis kasus pungli dan korupsi besar dibongkar. Yang 'ecek-ecek', remeh temeh aja prakteknya merajalela. Padahal kalau dipikir, penghasilan petugas/polisi itu saya yakin lebih dari cukup dibanding dari kebanyakan masyarakat Indonesia.

Jadi, kalau pembaca membayar pajak kendaraan dan disuruh bayar kertas 'esek-esek' dan ingin hemat, bisa meniru apa yang saya lakukan. Rp 15.000 atau Rp 30.000 lumayan buat sarapan. Begitu. Selamat ber'esek-esel'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun