Kim Jong-Un adalah pemimpin tertinggi negara Korea Utara. Kim Jong-Un menjabat sejak kematian ayahnya, Kim Jong-Il pada tahun 2011. Sebelumnya, Kim Jong-Un juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai Buruh Korea, Ketua Pertama Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea, Panglima Tertinggi Tentara Rakyat Korea, dan Politbiro Partai Buruh Korea.
Seiring berjalannya kepemimpinannya sebagai pemimpin tertinggi di negara Hermit Kingdom tersebut, Kim Jong-Un kerap kali membuat dunia heboh akan aksi-aksi militernya yang kontroversial. Mulai dari mengeksekusi mati lawan-lawan politiknya, ujicoba senjata nuklir, bahkan ia juga dikabarkan mengeksekusi kakak serta pamannya.
Hal tersebut tentunya memicu berbagai reaksi negatif dari dunia luar. Dunia mengacap Kim Jong-Un sebagai pemimpin yang brutal, kejam, dan nyeleneh. Kim Jong-Un dianggap telah melakukan kejahatan hak asasi manusia yang berat. Bahkan Donald Trump sempat menyebut Kim Jong-Un dengan sebutam "Rocket Man" yang berarti "laki-laki roket".
Namun terlepas dari tindakannya yang brutal dan keji terhadap lawan-lawan politiknya serta para pembelot, Kim Jong-un berusaha mencitrakan dirinya sebagai pemimpin yang lebih menjangkau rakyat, tidak kuno, mengikuti perkembangan zaman, dan lebih ramah ketimbang ayahnya.Â
Dia menikahi seorang gadis muda dari keluarga terpandang bernama Ri Sol-ju. Sejumlah bukti fisik menggambarkan Kim Jong-un memeluk, melambai, dan tersenyum saat berkunjung ke berbagai kota dan desa.Â
Ia juga gemar menaiki roller coaster, bermain ski, dan berpacu kuda. Namun seperti yang kita telah ketahui, pemerintah Korea Utara tentunya sangat membatasi dan menyaring informasi-informasi yang dapat diakses dan diterima di penjuru negeri.Â
Dalam kata lain, tidak ada media massa yang mengkritik pemerintah dan memberitakan kekurangan daripada rezim. Tidak seluruh informasi-informasi faktual dapat diterima dengan jelas oleh rakyat. Lantas bagaimana pendapat warga Korea Utara akan pemimpinnya sendiri?
Dimata rakyat Korea Utara, Kim Jong-Un dipandang sebagai sosok yang populer, dikagumi, berkharisma, pemimpin yang hebat dan ditakuti. Orang-orang berbondong-bondong untuk menunjukan loyalitasnya terhadap rezim demi kesejahteraan hidupnya.
Bahkan saat Kim Jong-Un hadir dalam publik, semua orang bertepuk tangan bahkan menangis karena sangat mengagumi pemimpinnya. Keluarga Kim sedari dahulu selalu mendoktrin rakyatnya. Â Hal ini membuat warga Korea Utara sendiri mengkultuskan keluarga Kim yang menjadikan mereka patuh terhadap statement apapun yang pemimpin keluarkan.
Membahas tentang pandangan rakyat negara Korea Utara terhadap pemimpinnya sendiri tentunya timbul berbagai persepsi yang berbeda dari berbagai kalangan-kalangan di negara tersebut. Bagi kalangan tentara dan kaum elit yang hidup dengan fasilitas yang memadai juga berkecukupan, tentunya Kim Jong-Un dianggap sebagai pemimpin yang hebat, tegas, mensejahterakan rakyatnya, dan lain-lain.Â
Bagi para pembelot, tentunya menganggap bahwa rezim Kim Jong-Un merupakan rezim pemerintahan yang kejam, brutal, serta melanggar hak asasi manisia. Tetapi, apakah kaum proletar seperti kaum buruh dan petani juga beranggapan seperti itu?