Mohon tunggu...
Bens Benedicts
Bens Benedicts Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Jendela Hati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Adventures untuk Kata Hati sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku dan Diri

19 September 2019   08:17 Diperbarui: 19 September 2019   09:18 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika diriku terpasung dalam kerentanan senja, masih saja aku mendengar nyanyian disertai dengan teriakan


Lamat aku amati nyanyian, sejenak aku seksama dengarkan teriakan.
Semua itu membuat aku tertegun, masih saja seperti dulu, tentang ketidakpuasan


Teringat saat pementasan layaknya ketoprak, yang semestinya memainkan cerita berbalut kepahlawanan, namun tiba-tiba berubah menjadi celoteh renyah dari badut-badut yang tak bersuara lawakan

Dan saat itu panggung telah menjadi dua, satu panggung pementasan dan satu panggung penonton, yang terbagi beberapa bagian
Sorak-sorai pekik keriangan, umpatan hujatan serta yang hanya terdiam
Aku sendiri bingung, masuk bagian mana

Pun aku telusuri jalanan sempit perumahan, menyajikan berbagai musik selera mereka
Kadang mendayu nostalgia, kadang tenggelam hentakan irama kekinian

Namun inilah hidup, seperti bulan dan bumi mengelilingi matahari, tak perlu dimengerti
Kelu lidah ini turut berbicara, seperti mereka, karena aku bukanlah mereka


Aku hanya seorang penonton yang ada saatnya tertawa, menangis dan bertepuk-tangan

Entahlah dan biarlah, meski tak menawan negeri antah berantah, cukup dipahami diri saja bahwa aku masih mempunyai Ibu Pertiwi, yang senantiasa tetap lemah lembut melihat putra-putrinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun