Citarum harus dibuatkan fatwa yang mengharamkan manusia yang memperlakukannya dengan tidak layak, Citarum harus dibuatkan regulasi yang menjaga kelestariannya, sehingga Citarum bukan sebagai pembawa penyakit dari hulu ke hilir. Manusia-manusia harus diingatkan dan didekati dengan membaca sejarah keberadaan sungai Citarum sebagai peninggalan dan berkah dari Tuhan untuk manusia. Meskipun manusia mampu membuat alur sungai dengan menggali dan mengeruknya, namun manusia tidak pernah mampu menciptakan air yang mampu mengaliri sungai.
Dengan paparan saya diatas, masih perlukan sungai Citarum diselamatkan? Kalaupun diselamatkan, sebenarnya siapa yang sangat diuntungkan? Apakah manusia sekarang masih membutuhkan sungai Citarum?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H