Partai perdelapan final antara Belanda vs Meksiko disaksikan 58.817 supporter kedua tim yang memenuhi Stadion Fortaleza, Ceara. Kick off dimulai jam 23.00 WIB, pada tgl. 29 juni 2014.
Louis Van Gaal, menggunakan formasi 4-3-1-2 dimana Blind, de Vrij, Vlaar, dan Verhaegh mengisi barisan belakang. Sedangkan de Jong, Wijnaldum, dan Kuijt mengisi sektor tengah. Van Gaal masih mempercayakan duet Robsie (Robben-Van Persie) untuk menjebol gawang Meksiko. Sneijder ditugaskan sebagai playmaker di belakang Robsie.
Pelatih Meksiko, M. Herrera tetap memasang formasi 5-3-2 seperti pada penyisihan di Grup A. Trio bek Marquez, Moreno dan Rodriguez masih bertugas menjaga pertahanan Meksiko. Layun dan Aguilar ditempatkan pada posisi wing back kiri dan kanan. Di bagian tengah, M. Herrera menempatkan Salcido, Guardado dan Herrera. Peralta dan dos Santos masih dipercaya sebagai pendobrak pertahanan Belanda.
Kedua tim langsung bermain dengan tempo cepat begitu peluit kick off ditiup. Belanda mengalirkan bola dengan umpan pendek dari sektor tengah dan sayap kiri. Akan tetapi Tim Sombrero menggunakan strategi pressing yang ketat, sehingga setiap pemain Belanda yang sedang membawa bola akan dijaga 3 orang pemain Meksiko. Rupanya strategi ini sangat ampuh meredam alur serangan Tim Oranye.
Meksiko sendiri juga memainkan umpan-umpan pendek yang cepat dari tengah yang akan dialurkan kepada kedua wing back.
Tak berpikir lama Van Gaal menarik keluar Nigel de Jong pada menit ke-9, dan memasukkan Martins Indi. Masuknya Martins Indi mengubah formasi 4-3-1-2 menjadi 3-4-1-2 dimana Blind bergeser ke gelandang tengah dan Kuijt menjadi wing back kiri. Martins Indi mengisi posisi bek tengah sebelah kiri yang ikut naik membantu serangan.
Perubahan formasi ini rupanya tidak banyak merubah permainan Belanda. Dirk Kuijt terlihat tidak banyak berlari membawa bola untuk melepaskan umpan silang. Ia tidak sanggup mengalahkan kecepatan Aguilar yang sangat disiplin menjaga sektor kanan pertahanan Meksiko.
Aksi para pemain Meksiko mampu membuat pontang-panting para pemain Belanda. Akselerasi yang begitu cepat dari wing back kiri, Layun beberapa kali mengalahkan bek kanan Belanda, Verhaegh. Akan tetapi umpan yang dilepaskan Layun kurang akurat sehingga bola tidak dapat digapai oleh dos Santos dan Peralta. Dalam suatu kesempatan Salcido melepaskan tembakan spekulasi nan keras dari jarak 27 meter. Akan tetapi bola yang mengarah ke pojok kanan gawang mampu ditangkis Cillessen. Sampai akhir babak pertama skor tetap 0-0.
Babak kedua berlangsung cukup menarik. Kedua tim tampil agresif dalam tempo cepat. Pada menit ke-48 Giovanni dos Santos membawa Meksiko unggul 1-0. Belanda meningkatkan intensitas serangan setelah tertinggal 1-0. Akan tetapi para gelandang dan bek Meksiko yang begitu disiplin menerapkan strategi pressing yang ketat, membuat para pemain Tim Oranye sering kehilangan bola.
Pada menit ke-56 Van Gaal memasukkan Memphis Depay dan menarik keluar Verhaegh. Semenit kemudian Belanda mendapatkan tendangan sudut. Robben melepaskan tendangan sudut ke arah depan gawang Meksiko. Stefan de Vrij yang berada disana menyundul bola ke arah gawang Meksiko. Entah bagaimana kiper Meksiko Ochoa mampu menepis sundulan tersebut.
Saat pertandingan sudah berjalan selama 73 menit, Arjen Robben menggiring bola dari sisi kanan. Rafael Marquez sudah siap menghadang, akan tetapi dengan cerdiknya Robben mengecoh Marquez dengan dribble dan akselerasi yang menawan. Marquez pun menekel angin dan mati langkah. Robben berhadapan satu lawan satu dengan Ochoa. Robben melepaskan tendangan yang cukup keras dengan kaki kanan. Ochoa mampu membaca arah tendangan Robben dengan menjatuhkan badan. Bola pun berhasil mengenai kaki Ochoa dan skor satu sama pun tidak jadi tercipta.