Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Peran Literasi APBN dalam Pengawasan Anggaran Publik

23 Desember 2024   07:30 Diperbarui: 22 Desember 2024   16:32 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Peran Literasi APBN dalam Pengawasan Anggaran Publik (Benny Eko Supriyanto - Dok. KPPN Watampone)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah instrumen vital yang digunakan oleh pemerintah untuk menjalankan fungsi-fungsinya, termasuk pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan penyediaan layanan publik. Sebagai dokumen keuangan negara, APBN mencakup alokasi sumber daya untuk berbagai sektor dan program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, keberhasilan implementasi APBN sangat bergantung pada transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan yang efektif. Dalam konteks ini, literasi APBN memainkan peran penting sebagai fondasi untuk meningkatkan partisipasi publik dalam pengawasan anggaran negara.

Konsep Literasi APBN

Literasi APBN merujuk pada pemahaman masyarakat terhadap konsep, struktur, dan mekanisme pengelolaan APBN. Literasi ini mencakup pengetahuan tentang sumber pendapatan negara, alokasi anggaran, pelaksanaan, serta laporan pertanggungjawaban keuangan. Dengan literasi APBN yang memadai, masyarakat dapat memahami bagaimana anggaran negara digunakan dan mengidentifikasi potensi penyimpangan atau ketidakefisienan dalam pengelolaannya.

Urgensi Literasi APBN dalam Pengawasan Anggaran Publik

  1. Meningkatkan Transparansi dan AkuntabilitasLiterasi APBN memungkinkan masyarakat untuk memahami informasi keuangan negara yang sering kali disajikan dalam format kompleks. Dengan pemahaman ini, masyarakat dapat meminta penjelasan dari pemerintah mengenai penggunaan anggaran, sehingga mendorong transparansi. Selain itu, akuntabilitas dapat ditingkatkan karena pejabat publik akan merasa lebih diawasi oleh masyarakat yang sadar anggaran.

  2. Mendorong Partisipasi PublikPemahaman yang baik tentang APBN membuka peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan pengawasan anggaran. Partisipasi ini dapat berupa keterlibatan dalam diskusi publik, penyampaian aspirasi kepada pemerintah, atau pelaporan indikasi korupsi dan penyalahgunaan anggaran.

  3. Meminimalkan Potensi KorupsiKurangnya pengawasan sering kali menjadi celah bagi terjadinya penyalahgunaan anggaran. Literasi APBN memberikan masyarakat kemampuan untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian antara alokasi dan realisasi anggaran, sehingga dapat menjadi alat efektif untuk mencegah dan mengungkap korupsi.

  4. Mengoptimalkan Efektivitas AnggaranLiterasi APBN juga berkontribusi pada peningkatan efektivitas anggaran. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat mengevaluasi apakah alokasi anggaran sesuai dengan prioritas kebutuhan publik dan memastikan bahwa anggaran digunakan secara efisien untuk mencapai tujuan pembangunan.

Hambatan dalam Meningkatkan Literasi APBN

  1. Kompleksitas Informasi KeuanganDokumen APBN sering kali disajikan dengan istilah teknis yang sulit dipahami oleh masyarakat awam. Hal ini menjadi tantangan dalam upaya meningkatkan literasi APBN.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun