Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warisan Kuliner Nusantara sebagai Identitas Kebangsaan

14 Agustus 2024   11:20 Diperbarui: 14 Agustus 2024   11:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ketupat dan Opor Ayam (Sumber: freepik.com)

Kuliner tradisional Indonesia tidak hanya sekadar makanan yang dinikmati sehari-hari, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan identitas bangsa. Dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki keanekaragaman kuliner yang luar biasa, dari rendang Sumatera yang gurih hingga papeda Papua yang unik. Kuliner Nusantara ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga kisah tentang persatuan, kebersamaan, dan kebanggaan nasional.Kuliner sebagai Simbol Persatuan

Keberagaman kuliner di Indonesia merupakan cerminan dari keberagaman suku, budaya, dan agama yang hidup berdampingan di negeri ini. Setiap daerah memiliki ciri khas kuliner tersendiri yang mencerminkan identitas lokal, namun pada saat yang sama, semua kuliner ini menjadi bagian dari satu kesatuan yang lebih besar, yaitu identitas bangsa Indonesia. Kuliner tradisional menjadi salah satu alat pemersatu yang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Misalnya, saat perayaan Hari Raya, masakan seperti ketupat, opor ayam, atau rendang menjadi simbol kebersamaan yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terlepas dari perbedaan agama atau suku.

Lebih jauh lagi, kuliner tradisional juga menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme. Banyak hidangan khas Indonesia yang dulunya merupakan bagian dari perjuangan melawan penjajahan, seperti bagaimana rempah-rempah yang menjadi incaran bangsa asing sekarang menjadi bahan utama dalam masakan Nusantara. Dengan demikian, kuliner Indonesia tidak hanya menjadi simbol persatuan dalam keberagaman, tetapi juga kebanggaan nasional dalam menghadapi tantangan sejarah.

Kebanggaan Nasional melalui Kuliner

Kuliner tradisional Indonesia juga menjadi sumber kebanggaan nasional. Di tengah globalisasi yang membawa masuk berbagai budaya dan makanan dari luar, masyarakat Indonesia tetap mempertahankan dan merayakan keunikan kuliner mereka. Beberapa makanan tradisional, seperti rendang, nasi goreng, dan sate, bahkan telah diakui secara internasional sebagai salah satu makanan terbaik di dunia. Ini menjadi bukti bahwa kuliner Indonesia memiliki daya tarik yang kuat dan dapat bersaing di panggung global.

Namun, kebanggaan ini harus diimbangi dengan upaya pelestarian. Banyak makanan tradisional yang mulai terlupakan karena perubahan gaya hidup dan pergeseran selera masyarakat. Makanan cepat saji global yang praktis dan mudah diakses seringkali menjadi pilihan utama, terutama bagi generasi muda yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk memasak atau menikmati masakan tradisional. Dalam konteks ini, pelestarian kuliner tradisional menjadi sangat penting agar generasi mendatang masih dapat mengenal dan merasakan kekayaan budaya yang ada dalam setiap hidangan Nusantara.

Melestarikan dan Mempromosikan Kuliner di Tengah Gempuran Global

Melestarikan kuliner tradisional Indonesia di tengah gempuran makanan cepat saji global memerlukan upaya yang sinergis dari berbagai pihak. Pemerintah, melalui berbagai program kebudayaan dan pariwisata, dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan kuliner Nusantara, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Festival kuliner, pameran makanan, dan lomba memasak tradisional bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan kuliner ini.

Selain itu, peran media sosial dan teknologi juga tidak dapat diabaikan. Dalam era digital ini, promosi kuliner tradisional dapat dilakukan dengan lebih efektif melalui platform media sosial. Konten yang menarik, seperti video memasak, ulasan makanan, dan cerita di balik setiap hidangan, dapat membantu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kuliner tradisional. Para influencer dan chef lokal juga dapat menjadi duta kuliner yang mempromosikan makanan tradisional kepada audiens yang lebih luas, termasuk generasi muda yang mungkin lebih akrab dengan makanan cepat saji.

Pada akhirnya, pelestarian dan promosi kuliner tradisional Indonesia bukan hanya soal mempertahankan makanan itu sendiri, tetapi juga mempertahankan identitas dan jati diri bangsa. Dalam setiap suapan makanan tradisional, ada sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang melekat, yang menjadi bagian dari identitas kebangsaan kita. Oleh karena itu, menjaga dan merayakan kuliner Nusantara adalah bentuk nyata dari rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air. Di tengah arus globalisasi, kuliner tradisional Indonesia tetap menjadi simbol persatuan dan kebanggaan nasional yang harus terus dilestarikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun