Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Humaniora dalam Pendidikan Multidisiplin

4 Agustus 2024   09:40 Diperbarui: 4 Agustus 2024   09:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sumber: freepik.com

Peran Humaniora dalam Pendidikan Multidisiplin: Integrasi Humaniora dalam Kurikulum STEM

Pendidikan multidisiplin adalah pendekatan yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk memberikan pemahaman yang lebih holistik dan menyeluruh kepada siswa. Di era modern ini, kebutuhan akan keterampilan kritis, kreatif, dan kolaboratif semakin meningkat. Integrasi humaniora dalam kurikulum STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Artikel ini akan membahas peran humaniora dalam pendidikan multidisiplin, manfaatnya dalam pengembangan keterampilan kritis, serta studi kasus institusi pendidikan yang berhasil mengintegrasikan humaniora dan ilmu pengetahuan.

Integrasi Humaniora dalam Kurikulum STEM

Humaniora mencakup studi tentang budaya, sejarah, filsafat, seni, dan bahasa. Integrasi humaniora dalam kurikulum STEM bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks sosial, budaya, dan etika di balik perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendekatan ini membantu siswa tidak hanya menguasai konsep-konsep teknis, tetapi juga memahami dampak sosial dan moral dari penerapan teknologi.

1. Pemikiran Kritis dan Etis: Humaniora mengajarkan siswa untuk berpikir kritis tentang implikasi etis dari inovasi teknologi. Misalnya, ketika mempelajari bioteknologi, siswa dapat mengeksplorasi dilema etis terkait dengan rekayasa genetika.

2. Kreativitas dan Inovasi: Studi seni dan sastra dapat merangsang kreativitas siswa, yang pada gilirannya dapat diterapkan dalam pengembangan teknologi baru. Misalnya, desain produk yang inovatif sering kali terinspirasi oleh karya seni.

3.Komunikasi dan Kolaborasi: Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan bekerja sama dengan orang lain adalah keterampilan penting yang diajarkan dalam humaniora. Kemampuan ini sangat berharga dalam proyek-proyek STEM yang sering kali melibatkan kerja tim dan presentasi hasil penelitian.

Manfaat Pendidikan Multidisiplin untuk Pengembangan Keterampilan Kritis

Pendidikan multidisiplin yang menggabungkan humaniora dan STEM memiliki beberapa manfaat utama dalam pengembangan keterampilan kritis:

1. Pemecahan Masalah yang Kompleks: Dengan memahami berbagai perspektif, siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks dengan lebih efektif. Mereka belajar untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi yang inovatif dan etis.

2. Pemahaman Kontekstual: Siswa yang terlibat dalam pendidikan multidisiplin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konteks sosial, budaya, dan historis di balik perkembangan teknologi. Hal ini membantu mereka membuat keputusan yang lebih informasional dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun