[caption id="attachment_413530" align="aligncenter" width="490" caption="Mereka yang dicari. (Foto: Facebook)"][/caption]
Di saat Karnaval Asia Afrika berlangsung, Sabtu lalu, saya melihat beberapa pemandangan yang menyesakkan dada. Seorang oknum warga misalnya, berusaha mengambil foto dengan menaiki kotak panel listrik di sisi alun-alun Bandung. Tidak hanya merusak pemandangan, tapi juga bisa merusak fasilitas umum. Belum lagi yang berdiri menginjak pot bunga dan bergaya menginjak kursi yang semestinya untuk diduduki.
Saya tidak ingin memojokkan fotografer amatir maupun professional. Tapi saya saat itu bertanya-tanya, apakah untuk mengambil gambar yang baik harus seheroik itu? Haruskah sampai merusak? Apalagi beberapa di antaranya sudah memfasilitasi diri dengan kamera canggih lengkap dengan lensanya.
Saya pernah menyuarakan ini kepada beberapa teman fotografer. Dan mereka bilang,”Maafkan saja. Mungkin khilaf.”
[caption id="attachment_413531" align="aligncenter" width="324" caption="Kalo begini bagaiamana? (foto: facebook)"]
Rupanya suara hati saya juga ada di hati banyak warga lainnya. Dan mereka yang kebetulan menangkap aksi kurang terpuji itu pun mulai melepaskan foto-fotonya ke media sosial. Bahkan Walikota Bandung tak kuat menahan geramnya dengan menghimbau agar warga memberitahu wajah-wajah yang tertangkap kamera.
Tak sulit untuk Kang Emil menerima laporan warga karena kekuatan media sosial.
[caption id="attachment_413532" align="aligncenter" width="432" caption="Kang Emil juga geram. (Capture. Facebook)"]
Saya bersyukur masih ada oknum yang kemudian menyadari kekeliruannya dan menyatakan permintaan maaf melalui media sosial. Cuman, ya harus siap menerima resikonya juga. Bukankah setiap aksi selalu ada risikonya?
Semoga kian banyak warga yang sadar. Entah itu fotografer, blogger, atau lainnya. Bahwa untuk melihat keindahan tak perlu merusak. Bahwa untuk mengejar obyek foto yang bagus tetap harus memiliki attitude yang terpuji.
Lagipun jika Bandung tetap dijaga keindahannya bersama, yang bangga kita-kita juga, kan?
[caption id="attachment_413534" align="aligncenter" width="345" caption="Permintaan maaf. Sudah cukup? (capture instagram)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H