[caption id="attachment_337136" align="aligncenter" width="420" caption="Dilan menyerbu Car Free day Dago, Bandung. "][/caption]
Mendengar kabar buku cetak ulang saja sudah membanggakan seorang penulis. Apalagi jika cetak ulang terjadi dalam tempo kurang dari sebulan buku cetak pertamanya itu terbit. Itulah yang dialami penulis Pidi Baik yang akhir April lalu baru saja meluncurkan novel terbarunya 'Dilan'. Pertengahan Mei, novel yang bercerita tentang kisah cinta SMA tahun 1990 dengan setting kota bandung ini telah melalui proses cetak ulang kedua.
Sebenarnya, pertanda baik peredaran novel Dilan bisa dibaca saat peluncurannya di Landmark Building, Bandung. Novel tersebut langsung habis 500 eksemplar dalam beberapa jam. Beberapa hari kemudian, banyak follower fanatik @pidibaiq yang komplain karena kehabisan novel dengan tokoh Dilan dan Milea saat mencarinya di toko buku.
Pidi pun langsung menyampaikan keluhan penggemarnya kepada penerbit dan distributor, sehingga proses cetak ulang pun segera dilakukan. Tapi baru seminggu buku cetak ulang kedua beredar, sudah ada permintaan dari distributor untuk cetak ulang ketiga. Saat ini proses cetak ulang ketiga sedang berjalan dengan jumlah 5.000 eksemplar.
Di tengah gersangnya penjualan buku laris karya penulis fiksi lokal, novel 'Dilan' seperti membawa angin segar dalam kiprah perbukuan nasional.
'Dilan' sendiri bercerita tentang Milea yang memutar ingatannya ke belakang. Saat Dia jatuh cinta dengan seorang cowok  anak geng motor bernama Dilan. Padahal Milea sudah punya pacar di Jakarta.  Dilan selalu punya banyak cara unik yang membuat Milea meleleh. Dengan Bahasa yang dikemas ringan dan senantiasa mengundang tawa, khas Pidi Baiq, menjadi kekuatan novel ini.
Saya sendiri senang membaca novel ini karena banyak deskripsi yang membuat saya teringat Bandung pada masa 1990-an. Sungguh, jika Anda pernah tinggal di Bandung saat itu akan terbuai romantisme masa lalu saat membaca novel ini.
[caption id="attachment_337135" align="alignnone" width="479" caption="Dilan, Cetak ulang kedua"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H