Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nasib Terang Puncak Bintang

11 Agustus 2015   05:27 Diperbarui: 11 Agustus 2015   05:27 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Puncak Bintang, primadona baru wisata alam di Bandung. (Foto:Benny)"][/caption]Usia wisata alam Puncak Bintang di  Kampung Buntis Bongkor, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung ini memasuki  satu tahun tepat pada 25 Juli lalu. Masih terlalu muda dibandingkan wisata alam milik Perhutani lainnya di sekitar Bandung. Meskipun demikian, Puncak Bintang mampu menyedot 100.000 pengunjung dalam waktu setahun.

Administratur KPH Bandung Utara Wismo Tri Kancono mengungkapkannya saat melakukan syukuran hari jadi Puncak Bintang, beberapa hari lalu.  “Jumlah pengunjung sebanyak  itu di luar dugaan kami. Sebab, dulunya kawasan ini dipenuhi semak belukar,” jelas Wismo.

Puncak Bintang bahkan dulu tidak popular bagi warga bandung. Orang biasa menuju kawasan ini hingga kawasan Caringin Tilu atau Cartil untuk makan-makan samabil menikmati pemandangan alam kota Bandung. Namun, dengan bantuan pemerintah daerah dan warga setempat untuk membuka akses jalan,  Puncak Bintang pun kian menjadi primadona.

Untuk menuju ke Puncak Bintang, pengunjung bisa masuk dari Jalan Padasuka, Cicaheum. Tak ada kendaraan umum yang langsung menuju ke Puncak Bintang, jadi harus membawa kendaraan pribadi. Umumnya pengunung datang ke Puncak Bintang mengendarai sepeda motor. Tapi dengan semakin lebarnya ruas jalan ke lokasi wisata ala mini, kendaraan roda empat pun semakin banyak.  Ada juga beberapa pengunjung yang sengaja naik sepeda.

Jarak dari Jalan Padasuka ke Puncak Bintang sekitar 8,5 kilometer. Jika tidak macet bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. Pengendara mobil diharuskan berhati-hati 300 meter menjelang Puncak Bintang karena jalurnya makin menyempit dan landai. Hindari membawa mobil sedan atau mobil rendah lainnya. Baik motor maupun mobil dapat menempati lahan parkir seratus meter sebelum loket masuk. Jangan terbujuk parkir liar yang menuntun parkir di pinggir jalan.

Dari kawasan Cartil menuju ke Puncak Bintang sangat jelas karena pengunjung bisa melihat lambang bintang di puncaknya. Ditambah lagi deretan pohon pinus yang menghijau di atas tanah seluas 11 hektar. Harga tiket masuk di hari biasa Rp8.000.

Daya Tarik

[caption caption="Menikmati keindahan kota bandung dari Puncak Bintang, (Foto:Benny)"]

[/caption]

Puncak Bintang yang berada di ketinggian 1.442 mdpl saat ini telah dilengkapi fasilitas memadai sebagai obyek wisata. Untuk urusan perbekalan, telah berdiri beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan sebelum masuk pintu masuk. Di dalam sendiri, pengunjung bisa memanfaatkan mushola kecil dari kayu, toilet, serta tempat sampah.  

Bagi pengunjung yang ingin bermalam, tentu saja harus membawa tenda sendiri. Tersedia beberapa tempat datar untuk mendirikan tenda di bawah pepohonan pinus yang hijau. Untuk yang ingin membuka bekal sambil lesehan bisa juga memanfaatkan saung yang sengaja didirikan pihak Perhutani.

Pengunjung yang suka bersepeda disediakan pula jalur untuk mereka. Hadi Setiawan dari komunitas Sasapedahan mengaku sering menempuh jalur ke Puncak Bintang. “Waktu tempuh dengan sepeda dari rumah saya di Maragahyu sampai sini sekitar tiga jam. Kalau berangkat dari  pukul delapan, sampai Puncak Bintang sekitar pukul sebelas,” paparnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun